ORANG yang mampu bersedekah kepada orang yang membutuhkan, maka sungguh beruntunglah ia. Mengapa? Sebab, sedekah bisa jadi memberikan ketenteraman pada diri dan jiwanya. Dia bisa membuat senang orang lain, dan ia pun merasakan hal serupa. Sehingga, persatuan antara satu sama lain terjalin dengan baik.
Bersedekah jika dilakukan di bulan Ramadhan, maka rasanya pun akan jauh berbeda daripada bulan-bulan lainnya. Bersedekah di bulan ini lebih utama. Sebab, kita sendiri berada dalam keadaan lapar dan haus, namun mau berbagi dengan sesama. Limpahan pahala yang berlipat ganda dapat kita peroleh jika kita melakukannya dengan penuh keikhlasan. Lalu, apa hubungannya sedekah dan puasa Ramadhan?
Hubungannya akan tampak jelas pada sisi penyucian hati dan jiwa. Kita tahu bahwa di dalam diri manusia ada hawa nafsu, dan nafsu ini salah satu sifatnya adalah menyeru kepada hal-hal yang buruk, salah satunya adalah sifat tamak dan rakus, sifat ingin mendapatkan apapun yang diinginkan sebebas-bebasnya tanpa batasan dan ukuran. Kalau ini diperturutkan, maka manusia akan terjerumus ke dalam kenistaan dan dosa. Di sinilah peran puasa khususnya puasa Ramadhan, di mana saat berpuasa manusia diharuskan menahan dan mengendalikan kehendak dan keinginan hawa nafsunya, sehingga ia akan terdidik menjadi insan yang takwa.
Di sisi lain manusia juga pada dasarnya enggan dan berat untuk berkorban, khususnya mengorbankan hal-hal yang ia senangi. Dengan ibadah sedekah, sifat ini akan terkikis, sehingga ia akan menjadi insan yang ringan untuk bederma, berbagi dengan orang lain, dan Allah pun telah menyiapkan pahala dan ganjaran yang sangat banyak untuk mereka yang dapat menaklukkan sifat kikir pada dirinya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Allah SWT berfirman, “Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung,” (QS. Al-Hasyr: 9). []
SUMBER: MARKAZINAYAH.COM