Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz hafidzakumullah..
Ana mau bertanya, selama ini ana sering mendengar beberapa ustadz, bahkan jadi jargon tentang keajaiban sedekah. Padahal yang ana pahami dalam beribadah yang kita harapkan adalah pahala dari Allah (untuk akhirat), tidak dengan keajaiban-keajaiban (duniawi). Mohon tanggapan dari ustadz.
Jazakumullah khairan
Asep Saepullah – Jakarta
Wa’alikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Bpk. Asep yang dirahmati Allah swt,
Subhanallah, ketika Allah swt memerintahkan atau mengajurkan suatu amal, sejatinya kontribusi bagi pelaku bukan hanya bernilai di akhirat, di dunia pun dapat dirasakan manfaatnya. Demikian halnya sedekah, motivasi perintahnya mengarah pada makna untuk kepentingan pelaku baik dunia maupun akhirat. Karena itu pencitraan sedekah dengan keajaiban adalah berdasarkan dalil, dan boleh-boleh saja, bahkan menjadi penting untuk memotivasi, menggerakan orang bersedekah.
Hal ini bisa dilihat bahwa di antara dalil mengenai sedekah adalah berhubungan dengan fungsi di dunia. Misal, keajaiban sedekah dapat melipatgandakan harta, Allah swt berfirman, “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya.” (Saba: 39) Dalam hadits qudsi Allah pun menegaskan, “Wahai anak Adam berinfaklah, maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR. Muslim) Rasul saw bersabda, “Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan , kecuali ia bertambah, bertambah, bertambah.” (HR. at-Tirmidzi) “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim)
Keajaiban sedekah dapat memberi kesembuhan dari penyakitpun ditegaskan oleh beliau saw, “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” Dan masih banyak dalil seputar keajaiban sedekah yang lain. Yang pada intinya, menghantarkan pemahaman bahwa dalam sedekah itu ada keajaiban, selain pahala di akhirat, juga bermakna untuk kebaikan hidup di dunia. Tepat ketika Rasulullah saw menegaskan, “Sedekah adalah bukti kebenaran.” (HR. Muslim) Benar, sedekah potensial hadir membuktikan kebenarannya dengan keajaiban-keajaiban pada kehidupan pelakunya.
Wallahu’alam.
___________________
Rubrik “KONSULTASI” di www.islampos.com diasuh oleh H. Atik Fikri Ilyas, Lc, MA, Ketua Lembaga Dakwah LAZ Shadaqah Perekat Umat (SPU) Purwakarta, Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo & Universitas Amer Abdel Kader Aljazair, mahasiswa program Doktoral Tafsir Hadits UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Silakan kirim pertanyaan Anda ke redaksi@islampos.com atau zhouaghi@yahoo.co.id