TANYA: Apakah boleh bersedekah dengan niat ingin cepat dapat jodoh? Apakah itu mempengaruhi niat ikhlas dalam bersedekah?
Jawab: Banyak hadis yang menjelaskan tentnag besarnya pahala sedekah. Diantaranya adlaah sebagai berikut:
“Minta datangkan rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR Baihaqi)
“Obati orang-orang yang sakit dari kalian dengan sedekah.” (HR Baihaqi)
“Segeralah bersedekah karena sesungguhnya bala tidak bisa melangkahinya.” (HR Baihaqi)
BACA JUGA:Â Keutamaan di Balik Sedekah
Hadis-hadis dia atas, bukan hanya berisi anjuran untuk sedekah, melainkan pula tentang pahala yang sifatnya bukan hanya ukhrawi tapi juga duniawi. Sebab, disebutkan di sana, sedekah bisa menjadi sebab rezeki, sembuhnya penyakit dan mencegah bala.
Dengan kata lain, sedekah dengan megharapkan kebaikan duniawi itu boleh saja. Jika dikomparasikan dengan itu, maka bersedekah sembari berharap segera dapat jodoh pun boleh saja. Ini tidak dianggap mencederai nilai-nilai keikhlasan dalam niat sedekah tersebut.
Adapun amalan untuk mempercepat jodoh, selain sedekah adalah memperbanyak istighfar.
Ibnu Shubaih pernah menceritakan bahwa pernah ada orang datang kepada al Hasan al Bashri kemudian ia mengeluh kepadanya tentang gersangnya tanah, Ada juga yang mengeluh tentang kesusahan hidupnya, minta didoakan agar cepat dapat momongan, dan ada juga yang mengeluh kebunnya kekeringan.
BACA JUGA:Â Cara Agar Dia Menjadi Jodoh Kita
Nasihat yang diberikan al Hasan al Bashri adalah meminta mereka untuk beristighfar kepada Allah.
“Ibnu Shubaih pernah bercerita bahwa ada seorang laki-laki mengeluh kepada al Hasan al Bashri tentang kegersangan tanahnya, lantas ia berkata kepadalaki-laki tersebut, ‘Mintalah ampun (istighfar) kepada Allah.’ Yang lain juga mengeluh kepadanya tentang kemiskinannya, lantas ia pun berkata, “Mintalah ampun kepada Allah.’ Ada lagi yang mengatakan kepadanya, ‘Doakan saya agar diberi anak.’ Lantas ia pun berkata kepadanya, ‘Mintalah ampun kepada Allah.’ Dan, masih ada yang mengeluh kepadanya tentang kekeringan yang melanda kebunnya. Ia pun berkata, ‘Mintalah ampun kepada Allah.’ Kemudian aku (Ibnu Shubaih) mempertanyakan kepada al Hasan al Bashri, ia menjawab: ‘Aku tidak mengatakan hal tersebut dari diriku sendiri, tetapi sungguh Allah berfirman dalam surah Nuh: ‘Mohonlah ampun kepada tuhanmu. Sesungguhnya, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat darilangit kepadamu.” (Al Qurthubi, al JAmi’li Ahkam al Qur’an, Kairo Dar al Hadis, Juz IX, h. 504). []
Sumber:Â Tanya Jawab Fikih Sehari-hari/Karya: Mahbub Maafi/Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia/Tahun: 2018