NABI Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang bersahaja. Hal ini juga tampak dari bangunan rumah yang ditinggalinya bersama istrinya.
Dalam buku Islam di Amerika karya Almarhum KH Ali Mustafa Yaqub disebutkan, rumah Nabi Muhammad SAW tak memiliki kamar mandi yang lengkap dengan bak mandinya. Dalam sebuah riwayat, Aisyah, istri Nabi, pernah menurutkan bahwa dirinya mandi bersama Nabi dengan menggunakan timba besar yang disebut faraq.
BACA JUGA: Rumah Tempat Kelahiran Nabi Muhammad saw, yang Mana?
Demikian pula istri Rasulullah lainnya, Maimunah. Menurutnya, ia selalu menyiapkan air untuk mandi Nabi. Bahkan pada waktu hari pembebasan Kota Makkah (fathu-Makkah) pada tahun ke-8 hijriah, Rasulullah SAW mandi di tempat yang agak terbuka. Sehingga putri beliau, Fatimah, membuat tabir agar tidak dilihat orang.
Sedangkan kamar kecil atau toilet rumah Nabi pun tidak tertutup rapat. Beliau berpendapat, boleh jadi toilet tersebut memakai pintu, tetapi hanya separuhnya saja. Kesederhanaan Nabi bahkan dari toiletnya pun dapat diperkirakan sama di seluruh rumah-rumah Nabi beserta istrinya.
Ketiadaan toilet tersebut bahkan jadi salah satu asbab turunnya sebuah ayat Alquran terkait hijab.
Aisyah menuturkan bahwa istri-istri Nabi pada malam hari keluar dari rumah untuk membuang hajat. Mereka tidak memakai hijab (kerudung), karena pada waktu itu mereka belum diwajibkan mengenakan hijab.
Umar bin Khattab kemudian memberikan saran kepada istri para Nabi agar mengenakan hijab ketika keluar rumah. Namun Rasulullah SAW belum segera melaksanakan saran tersebut.
BACA JUGA: Menengok ‘Rumah’ Nabi Musa di Saudi
Namun ketika suatu malam, istri Nabi bernama Saudah binti Zam’ah, keluar dari rumah tanpa mengenakan hijab untuk membuang hajat, sementara Umar mengetahuinya. Karena beliau kerap menginginkan istri-istri Nabi agar menggunakan hijab, beliau pun ‘mengkritik’ Saudah dengan memanggil-manggil.
“Ingatlah, saya tahu kamu Saudah.”
Peristiwa ini kemudian menjadi sebab turunnya ayat hijab berupa perintah Allah kepada Nabi agar memerintahkan istri-istri dan muslimah untuk berhijab. []
Referensi: Islam di Amerika/Karya: KH Ali Mustafa Yaqub/Tahun: 2009