“MAAF ustadz, saya ini golongan non muslim. Setiap bertanya mengenai hal ilmiah kebenaran Islam, justru hanya diberi paparan isi Al-Qur’an. Apa umat muslim memang seperti itu? Sedikit-sedikit Al-Qur’an, kesannya seperti tak ada kamus lain.”
Sang ustadz tersenyum. Kemudian dengan penuh wibawa berkata.”Boleh tahu latar belakang pendidikan saudara apa?”
“Saya meraih gelar Sarjana Pendidikan Kimia, memangnya kenapa?”
BACA JUGA: Kata Siapa membaca Al Quran Bikin Habis Waktu?
“Dalam ilmu Kimia ada hukum kekekalan massa, di mana massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi. Bukankah benar?”
“Benar, tetapi apa hubungannya dengan pertanyaan yang saya kemukakan tadi. Jangan mengalihkan topik pembicaraan.”
“Begini, saat saudara belajar ilmu Kimia. tentu menggunakan buku Kimia yang di dalamnya menghimpun rumus-rumus Kimia. Oleh karena hal yang diangkat mengenai Islam, tentu berpedoman pada kitab Al-Qur’an yang di dalamnya menjelaskan tentang kebenaran Islam.”
Sarjana itu terdiam. Kemudian ustadz kembali melanjutkan perkataannya.
“Sumber hukum Islam yang paling utama itu Al-Qur’an. Seperti halnya rumus dalam Kimia untuk menjawab soal-soal Kimia, Al-Qur’an juga merupakan kunci untuk menjawab segala persoalan yang menyangkut kepercayaan dan perbuatan dalam berkehidupan.”
Kali ini sarjana itu hanya mampu tertunduk.
“Di seluruh dunia, rumus Kimia tentu memiliki kesamaan, karena sudah dijadikan pedoman dan merupakan hasil pemikiran ahli-ahli Kimia pada masa lalu dan sudah dituangkan ke dalam bentuk buku. Demikian pula Al-Qur’an, mau saudara cari di seluruh negeri mana pun, isinya akan tetap sama, karena bersumber dari Allah Subhanahu Wa ta’ala.”
Sang ustadz menarik napas sejenak. Sebelum akhirnya menutup penjelasannya dengan sebuah penegasan.
BACA JUGA: Inilah Ciri-Ciri Lelaki Shaleh Menurut Alquran dan Hadis
“Oleh sebab itu kebenaran ilmiahnya tetap terjaga, atas dasar inilah kami sebagai umat muslim sangat menjunjung tinggi isi kandungan Al-Qur’an. Di dunia ini, satu-satunya kitab yang tidak mengalami pengubahan baik dari segi bahasa mau pun kandungan isi hanyalah Al-Qur’an, jika demikian mengapa meragukan kebenaran Islam yang sudah nyata dipaparkan dalam Al-Qur’an?” []
Arief Siddiq Razaan, 08 November 2015