DIRIWAYATKAN dari Abdur Rahman bin Abu Bakar: kami, seratus tiga puluh orang, bersama Nabi Saw yang bertanya apakah kami masing-masing memiliki makanan. Ada seorang lelaki yang memiliki tepung gandum yang dicampur air untuk membuat adonan (roti).
BACA JUGA: Kisah Wanita Penjual Susu di Masa Khalifah Umar Bin Khatthab
Kemudian seorang lelaki musyrik bertubuh tinggi datang menggiring biri-birinya. Nabi Saw bertanya kepadanya, “Maukah kamu jual biri-birimu kepada kami atau memberikannya sebagai hadiah?”
Ia berkata, “Akan kujual kepadamu.”
Nabi Saw membeli seekor biri-biri dan menyembelihnya, lalu memerintahkan membakar hati dan ususnya.
Demi Allah, Nabi Saw memberikannya kepada seratus tiga puluh orang (dari biri-biri yang disembelih itu); Nabi Saw memberi semua orang yang hadir pada waktu itu dan menyimpan bagian orang yang tidak hadir di sana.
BACA JUGA: Calon Menantu Umar Bin Khaththab
Kemudian Nabi Saw menyimpan daging biri-biri itu di dalam dua wadah besar dan mereka semua makan hingga kenyang, dan bahkan setelah itu masih banyak daging tersisa di dalam wadah. Kemudian kami membawanya di atas unta itu, atau seperti yang ia katakan. (HR. Bukhari dan Muslim). []