DIRIWAYATKAN bahwa ketika berkecamuknya Perang Hunain mulai memuncak. panglima pasukan Islam. Zaid bin Haritsah, sudah tidak bisa mengontrol pasukannya lagi hingga anggota pasukannya kocar-kacir dan tidak teratur.
Pada puncak pertempuran, pasukan Islam ternyata tidak mampu membendung serangan-serangan musuh yang bertubi-tubi sehingga banyak yang tewas. Melihat kejadian tersebut. Rasulullah SAW maju ke depan dan menghadang setiap serangan yang datang sambil melindungi pasukan Islam yang sudah kepayahan.
BACA JUGA: https://www.islampos.com/kedua-mata-rasulullah-meneteskan-air-mata-143044/
Melihat pemimpinnya dengan penuh semangat menghadang serangan sendirian, para sahabat menjadi lebih bersemangat lagi. Mereka bertekad berjuang bersama Rasulullah SAW sampai titik darah penghabisan. Semangat yang tadinya hampir punah kini terpompa lagi melihat ketegaran pemimpinnya.
Mereka pun kembali berhimpun untuk kembali melanjutkan pertempuran. Kata Salamah bin Akwa dalam mengisahkan peristiwa tersebut, yang diriwayatkan oleh Muslim, di saat yang mendebarkan itu, di medan Perang Hunain, Rasulullah tiba-tiba turun dari keledainya kemudian mengambil segenggam pasir. Pasir tersebut dilemparkan ke arah musuh yang sedemikian banyaknya. Kemudian, Allah SWT membantu beliau dengan menurunkan angin yang menerbangkan pasir-pasir tersebut ke arah mata setiap musuhnya sehingga musuh-musuh Islam tadi tidak bisa melihat dengan normal karena matanya perih terkena pasir yang ditaburkan oleh Rasulullah. Beliau menaburkan pasir sambil mengucapkan kata-kata, “Pasti.. pasti akan kalah mereka itu. Demi Tuhan yang menguasai Ka’bah.”
Pada saat genting itu, beliau tetap dengan tenang menangkis serangan-serangan musuh hingga tak satu pun senjata musuh yang berhasil melukai diri beliau.
Sambil menangkis serangan-serangan musuh, beliau berteriak untuk membangkitkan semangat pasukannya, “Aku adalah nabi! Aku bukanlah pendusta, dan aku adalah putra Abdul Muthalib.”
BACA JUGA: https://www.islampos.com/fase-perjuangan-dakwah-rasulullah-143218/
Seruan Rasulullah tersebut tidak sia-sia karena ternyata semangat kaum muslimin menjadi berlipat ganda setelah mendengar suara nabi mereka. Mereka berjuang dengan penuh semangat hingga perlahan-lahan dapat memukul mundur pasukan musuh. Di samping berkat taburan pasir yang di-lemparkan Rasulullah ke mata musuh-musuhnya, kemenangan kaum muslimin pada Perang Hunain juga karena semangat jihad fi sabilillah dari kaum muslimin sendiri yang mengagumkan.
Perlu diketahui pula bahwa musuh-musuh Islam dalam Perang Hunain terkenal sebagai ahli-ahli perang yang tak tertandingi. Namun, kuasa Allah melalui mukjizat Rasulullah dengan segenggam pasir mampu membuat musuh terpukul mundur. []
Sumber: 50 Mukjizat Rasulullah/ Fuad Kauma/ Gema Insani/ April, 2004