TENTU Anda menginginkan bisa memperoleh rezeki yang berlimpah, bukan? Ya, rezeki berlimpah itu mudah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memberikannya. Sebab, Allah adalah pemilik segala langit dan bumi. Cukup mudah bagi Allah menurunkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki.
Tapi, kita tentu tahu bahwa tak semua orang memperoleh rezeki berlimpah. Meski begitu, kita bisa mengetahui tanda-tandanya bahwa rezeki berlimpah itu akan hadir kepada kita. Apakah itu?
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghapuskan dosa-dosa seseorang dengan berbagai sebab tertentu. Setelah dosa tersebut dihapuskan, maka Allah akan memberikan ridha dan cinta pada hamba-Nya. Dari sinilah rezeki akan mulai datang dari arah yang tidak terduga-duga dan menjadi tanda-tanda datangnya rezeki.
Sebuah riwayat menjelaskan bahwa tidak ada seorang hamba yang terkena rasa sakit, kepayahan atau kelelahan, terkena kesusahan atau kesedihan hingga duri itu menusuk pada tubuhnya kecuali jika Allah membersihkan dosa-dosanya.
Perbuatan menipu, memaki, memfitnah, membuat stigma negatif, mendzalimi, mencerca, buruk sangka, dan beberapa tuduhan jahat lain karena tidak dapat kalah bersaing. Ketika kita didzalimi oleh orang lain maka disitulah dosa-dosa kita berkurang. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati pada orang yang telah kita dzalimi karena dosanya sangatlah mustajab dan jika mereka mendoakan hal-hal buruk pada diri kita maka Allah akan mengabulkan doanya. Untuk itu, kita harus berhati-hati dalam bersikap dan bertingkah laku agar tidak menyakiti orang lain.
Dalam sebuah riwayat diperintahkan bagi kita untuk takut pada doa orang yang terdzalimi karena tiada satu penghalang pun antara doa orang tersebut dengan Allah. Tidak ada balasan atau hukuman yang akan menimpa pada orang yang berbuat dzalim melainkan sesuai dengan apa yang dilakukannya menjadi penghambat datangnya rezeki.
Suatu riwayat menjelaskan mengenai pertanyaan siapakah orang yang bangkrut. Kemudian dijawab bahwa orang yang bangkrut pada kaum kami adalah orang yang tidak mempunyai dirham dan tidak juga mempunyai harta ataupun barang.
Setelah itu, Rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya orang yang bakrut dari umat muslim adalah mereka yang datang pada hari kiamat tanpa membawa pahala shalat, puasa maupun zakat. Tapi, mereka datang dengan membawa dosa atas kedzalimannya. Ia pernah mencela orang lain, menuduh tanpa adanya bukti, memakan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang itu.
Untuk menebus kedzaliman yang telah dilakukan, maka Allah akan memberikan kebaikannya pada orang yang telah didzalimi. Apabila kebaikan telah habis dibagikan pada orang yang didzaliminya sedangkan semua kedzalimannya belum ditebus, maka tinggallah kesalahan atau kejelakan yang dimilikinya sehingga ia akan dicampakkan dalam neraka.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita tahu bahwa keberkahan rezeki tidak akan datang pada mereka yang sering berbuat maksiat. Ketika kita masih memiliki dosa maka keberkahan rezeki tidak akan kita dapatkan. Meskipun rezeki kita banyak tapi belum tentu semua itu mengandung keberkahan. Namun, Allah akan memberikan rezeki yang begitu luar biasa pada mereka yang sudah dihapuskan dosa-dosanya.
Penghapusan dosa ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya menjadi korban kedzaliman orang lain. Inilah tanda-tanda datangnya rezeki besar. Ketika kita didzalimi orang lain maka ketika perhitungan amal, amal baik orang yang mendzalimi kita akan diberikan pada kita. Sehingga amal baik kita akan terus bertambah, sedangkan mereka yang berbuat dzalim hanya tersisa keburukan saja. []