“Perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa,” (QS. Thaha [20]: 132)
DIRIWAYATKAN dari Abu Hanifah r.a. yang mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Ajarkanlah anak-anak kalian shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Pukulah mereka jika enggan mengerjakannya pada usia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka,” (HR. Al-Haitsami)
Berikut ini hasil penelitian berkaitan dengan manfaat shalat yang dilakukan sejak usia dini. Pembedahan tulang dan otot yang dilakukan di Qatar menghasilkan sebuah teori baru mengenai punggung. Pembedahan tersebut menyingkap dua buah mukjizat Islam yang selama ini terpendam lebih dari 1400 tahun. Teori tersebut sabagai berikut:
“Jika seseorang mulai melatih dan melemaskan bagian bawah dari tulang punggung semenjak dini, dan kebiasaan ini terus berlangsung dipelihara hingga dewasa, maka kecil kemungkinan orang tersebut merasakan sakit yang teramat sangat pada bagian bawah tulang punggung dan terhindar dari pergeseran tulang rawan pada bagian tersebut.”
Singkatnya, sakit pada bagiab bawah tulang punggung merupakan masalah umum yang sering terjadi pada orang dewasa. Hal tersebut biasanya disebabkan kurangnya cairan pelumas jaringan ikat penguat sendi (Longitudinal Ligament Posterior) pada bagian punggung. Demikian pula dengan jaringan yang membentuk lapisan-lapisan luar pada ujung tulang rawan (Annulus Fibrosus).
Ketika kelenturan jaringan ini menurun, maka jaringan tersebut akan sobek manakala melakukan gerakan-gerakan yang memberikan tekanan pada jaringan ini dapat membengkokkan tulang punggung dan lutut. Sobekan ini amat jarang ditemukan pada anak-anak, karena jaringan-jaringan urat mereka masih lentur ketika dibengkokkan.
Hipotesanya, jika pada masa kanak-kanak kita senantiasa memelihara kelenturan jaringan ikat penguat sendi (Longitudinal Ligament Posterior) dan tulang rawan (Annulus Fibrosus), apakah kelenturan ini akan menurun manakala seseorang dewasa terkena penyakit bawah punggung dan pergeseran tulang rawan?
Lalu dilakukan penelitian lapangan kepada 188 relawan dewasa ketika mereka mengeluh sakit pada bagian bawah punggung atau encok pada bagian pangkal paha disertai rasa sakit yang teramat sangat. Mereka lalu ditanya mengenai shalat, milai kapan mengerjakannya dan apakah senantiasa menjaga shalatnya secara teratur.
Hasil dari penelitian kedokteran mengenai teori ini menunjukkan hanya 2,6% saja orang yang mulai melaksanakan shalat sebelum menginjak usia sepuluh tahun merasakan sakit di bagian bawah punggung, sedangkan lebih dari 70% penderita sakit merupakan orang-orang yang tidak melaksanakan shalat.
Penelitian ini dipresentasikan dan didiskusikan pada Simposium anak-anak Internasional II di Doha pada bulan April tahun 2000 dan pada Simposium Pembedahan Punggung Nasional yang diadakan di Ankara pada tanggal 4-6 September 2002. Simposium tersebut dihadiri oleh para dokter spesialis tulang punggung internasional, sebagaimana diterbitkan dalam jurnal di Eropa mengenai tulang punggung.
Selain bertujuan ibadah, Islam menganjurkan anak-anak Muslim untuk mengerjakan shalat ketika usia mereka masih dini, yakni sekitar tujuh tahun dan paling lambat pada usia sepuluh tahun.
Gerakan-gerakan shalat, seperti rukuk, merangsang perenggangan jaringan ikat penguat sendi (Longitudinal Ligament Posterior) dan tulang rawan (Annulus Fibrosus), setidakn ya dalam sehari dilakukan sebanyak 17 kali ketika shalat lima waktu. Karena itulah, anak-anak kecil muslim tanpa mereka sadari telah menjaga kelenturan jaringan tersebut sejak usia dini.
Anak-anak memiliki daya kelenturan yang lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Kelenturan anak-anak ini disebabkan karena jaringan-jaringan saraf mereka masih elastis. Jikalau kita senantiasa menjaga dan memelihara keistimewaan ini (kelenturan) semenjak dini, maka kelenturan jaringan saraf ini akan tetap terpelihara hingga kita mampu melakukan sesuatu yang berat.
Lain halnya jika kita mengabaikan atau menyia-nyiakan keistimewaan ini dan tidak melakukan latihan-latihan yang berkesinambungan, maka jaringan saraf tersebut akan mengalami kekakuan ketika menginjak usia dewasa. Ketika melakukan suatu gerakan yang keras, jaringan saraf ini akan sobek dan ini akan menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan manfaat shalat dalam mengatasi permasalahan tulang punggung dan sistim motorik, ternyata menjadi salah satu bukti kemukjizatan yang diberikan Allah SWT. Perhatikan ayat berikut ini:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Fathir [35]: 28).
Ternyata, semua ini sesuai dengan kultur agama Islam. Jika kita merenungkan mengenai ibadah dalam agama Islam, maka akan ditemukan bahwa shalat merupakan satu-satunya ibadah yang wajib untuk dikerjakan, sejak usia tujuh tahunhingga akhir hayat.
Jika seorang anak mulai melaksanakan shalat (rukuk) secara berulang-ulang setiap hari dimulai sejak usia tujuh tahun dan paling telat usia sepuluh tahun, maka jaringan ikat penguat sendi (Longitudinal Ligament Posterior) yang berada di belakang tulang belakang dan serat tulang rawan (Annulus Fibrosus) bagian belakang, akan menjadi kuat dan kelenturan jaringan tersebut terjaga. Bagian tersebut akan sulit untk sobek ketika menginjak usia dewasa. Tulang rawannya juga akan terpelihara dengan baik. Ternyata, apa yang dikerjakan secara rutin sesuai perintah agama, tanpa disadari telah mengurangi masalah sakit pinggang yang banyak menimpa umat manusia.
Maha suci Allah SWT yang melalui Rasul-Nya (Muhammad Saw) sejak empat belas abad yang lampau, telah memberikan penjelasan sangat detail, penting, dan banyak manfaatnya. []
Diasuh oleh Oleh: Yudhistira Adi Maulana, Penggagas rumah sehat Bekam Ruqyah Centre Purwakarta yang berasaskan pengobatan Thibbunnabawi. Alamat: Jl. Veteran No. 106, Kebon Kolot Purwakarta, Jawa Barat, Telf. 0264-205794. Untuk pertanyaan bisa melalui SMS 0817 920 7630 atau PIN BB 26A D4A 15.
___________
.