PALESTINA– Direktur Departemen Geografi di Orient House, Khalil Tufkaji, menampik bahwa permukiman Yahudi yang diniatkan dibangun di Tepi Barat adalah yang pertama kalinya sejak 20 tahun. Dia menegaskan bahwa pembangunan permukiman Yahudi di tanah Palestina tidak pernah berhenti sejak tahun 1967.
Khalil Tufkaji mengatakan, “Semua pemerintah Zionis melakukan penyesatan. Permukiman Yahudi di Tepi Barat dan al-Quds secara praktis tidak pernah berhenti sejak keduanya diduduki penjajah Zionis sejak tahun 1967. Yang terjadi adalah pencaplokan demi pencaplokan di semua permukiman Yahudi, yang kecil mapun yang besar.”
Khalil Tufkaji menyinggung masalah berbahaya terkait keputusan pemerintah Benjamin Netanyahu, Kamis (30/3/2017) lalu. Yang mengatakan, “Bila kita belum bisa membangun di dalam permukiman-permukiman Yahudi, kita akan membangun di sekitarnya atau di sektor-sektornya yang memiliki vitalitas keamanan.”
Dia menegaskan bahwa keputusan ini berbahaya dan butuh penafsiran, perlu penjelasan. Arti yang pertama, pembangunan di dalam permukiman-permukiman Yahudi di 6,1% wilayah yang diduduki Zionis sejak 1967. Arti kedua, di dalam rencana struktur permukiman-permukiman Yahudi di 6% wilayah yang diduduki sejak 1967. Arti ketiga, membangun di sektor-sektor keamanan vital bagi permukiman-permukiman Yahudi di 60% wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis.
Bila ditilik dari rangkaian yang saling menghubungkan antara permukiman satu dengan lainnya, maka tidak diragukan lagi bahwa pembangunan-pembangunan permukiman Yahudi ini bertujuan untuk memisahkan antara wilayah utara dengan selatan Tepi Barat.
Tufkaji menegaskan bahwa perluasan kompleks dan koloni permukiman Yahudi ini bisa mencegah pendirian sebuah negara Palestina merdeka. Keputusan pemerintah Netanyahu ini juga pesan bagi KTT Arab bahwa pembangunan permukiman Yahudi ini terus berlanjut dan tidak akan pernah berhenti. []