PALESTINA–Laporan yang dirilis Pusat Studi Al-Quds menyebutkan, sejak awal Januari sampai September 2019, tercatat sebanyak 17.878 yahudi melakukan 206 kali serbuan masuk ke Masjidil Aqsha.
Serbuan dilakukan dalam 214 hari rentang waktu tersebut, dengan serbuan terbanyak terjadi pada Juni dan Agustus, sebanyak 3410 orang di setiap bulan di dua bulan tersebut.
BACA JUGA: Terungkap, Banyak Warga Yahudi di Sekitar Gaza Terkena Gangguan Mental
Sementara pelanggaran dilakukan otoritas Israel dengan menerbitkan 225 keputusan deportasi terhadap warga Al-Quds dari Masjidil Aqsha.
Di awal Oktober ini serbuan silih berganti dilakukan para pemukim yahudi ke Masjidil Aqsha, tercatat sebanyak 74 orang menyerbu masuk melalui pintu gerbang Maghoribah, dengan pengawalan ketat pasukan khusus Israel, kemudian melakukan provokasi saat berkeliling di dalam komplek Al-Aqsha.
Menurut badan wakaf Islam di Al-Quds, pada awal Oktober ini sebanyak 104 orang ekstrimis yahudi menyerbu masuk Masjidil Aqsha dengan pengawalan ketat kepolisian Israel.
Di hari ketiga Oktober, sebanyak 188 yahudi menyerbu masuk Al-Aqsha di waktu pagi melalui gerbang Maghoribah, yang berada dalam kendali penjajah Israel sejak tahun 1967.
BACA JUGA: Kisah Hari Sabtu Jadi ‘Harinya Orang Yahudi’
Sejumlah sumber di Al-Quds menyebutkan, 113 yahudi menyerbu masuk Al-Aqsha pada 6 Oktober melalui pintu gerbang Maghoribah dengan pengawalan ketat aparat keamanan Israel. Menurut badan wakaf Islam, tercatat sebanyak 121 orang yahudi memasuki halaman Masjidil Aqsha.
Sehari kemudian, kepolisian Israel menutup pintu gerbang Maghoribah, setelah mengijinkan 72 yahudi dan 45 mahasiswa yahudi menyerbu masuk Al-Aqsha, dan memberikan pengawalan ketat bagi mereka. []
SUMBER: PIP