KASHMIR–Sebanyak 2.300 orang, sebagian besar adalah pemuda dikabarkan telah ditahan oleh tentara India di wilayah Kashmir yang diklaim milik India. Penahanan ini terjadi selama keamanan yang diperketat dan dimatikannya sistem komunikasi untuk mengekang kerusuhan setelah India melucuti wilayah negara bagian yang disengketakan. Hal ini disampaikan polisi Kashmir dan dokumentasi penangkapan yang ditinjau oleh The Associated Press, Selasa (20/8/2019).
Mereka yang ditangkap termasuk pemrotes anti-India dan juga pemimpin Kashmir pro-India yang telah ditahan di penjara dan fasilitas darurat lainnya, menurut tiga pejabat polisi. Para pejabat memiliki akses ke semua catatan polisi tetapi berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan dan takut mendapat sanksi dari atasan.
BACA JUGA: India-Pakistan Bersitegang Rebutan Kashmir, Kenapa Dunia harus Khawatir?
Tindakan keras itu dimulai tepat sebelum pemerintah nasionalis Hindu pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi pada 5 Agustus melucuti Jammu dan Kashmir dari semi-otonomi dan kenegaraannya, sehingga menciptakan dua wilayah federal.
Ribuan tentara India tambahan dikirim ke pos-pos pemeriksaan di Lembah Kashmir, yang telah menjadi salah satu wilayah yang paling ‘termiliterisasi’ di dunia. Komunikasi telepon, jangkauan telepon seluler, internet broadband dan layanan TV kabel terputus untuk 7 juta penduduk lembah Kashmir, meskipun beberapa komunikasi secara bertahap dipulihkan di beberapa tempat.
Kashmir telah melakukan protes dan bentrok dengan polisi sejak terjadinya aksi penindasan oleh tentara India, di mana sekitar 300 demonstrasi menentang kontrol ketat India atas Kashmir.
BACA JUGA: Terkait Kashmir, Pakistan akan Adukan India ke DK PBB
Salah satu pejabat mengatakan sebagian besar penangkapan telah di Srinagar, kota utama Kashmir yang merupakan jantung dari gerakan mengusir warga India mayoritas Hindu dari Kashmir yang mayoritas Muslim sehingga dapat eksis secara independen atau bergabung dengan Pakistan.
Baik India dan Pakistan mengklaim wilayah Kashmir yang disengketakan secara keseluruhan, tetapi masing-masing hanya mengendalikan sebagian saja. Status khusus Kashmir dilembagakan tidak lama setelah India mencapai kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. []
SUMBER: ALARABIYA