JAKARTA—Pipik Dian Irawati, istri almarhum Ustadz Jefrie Al Buchori, kini berhijrah dan mengenakan cadar.
Namun ternyata hijrahnya ibu dari empat orang anak ini dikabarkan berdampak terhadap pekerjaannya.
Kerabat dekat Umi Pipik yang enggan disebutkan namanya, seperti dikutip dari Dream, mengungkapkan bahwa kegiatan Umi Upik kini sudah semakin berkurang.
“Umi kan sudah setahun pakai cadar. Sekarang kegiatanya berkurang dikit,” kata kerabat Umi Pipik tersebut.
Kerabat Umi Pipik itu mencontohkan salah satu kegiatan Umi yang kini terggangu, yakni dengan berkurangnya kontrak untuk mengisi kegiatan ceramah. Tiba-tiba saja, banyak kontrak kerja yang diputus.
“Contoh, waktu itu umi ada jadwal tausyiah di daerah Banten. Tahu Umi Pipik pakai cadar, seminggu sebelumnya dibatalin,” tuturnya.
Hingga tulisana ini dirilis, belum ada konfirmasi langsung dari Umi Pipik.
Tinggalkan Medsos
Sementara itu, Muslimah kelahiran Semarang (26/12/1977), melalui akun instagramnya berencana akan meninggalkan dunia maya.
“Maaf ya ummi (panggilan Umi Pipik–red) jarang posting. Karena pelan-pelan ingin meninggalkan sosmed,” tuturnya.
Umi Pipik juga memohon doa dan meminta maaf atas foto dan kalimat-kalimat yang telah diunggahnya.
Curhatan Umi Pipik soal Cadar
Umi Pipik mengaku pertama kali bercadar saat umrah bersama mendiang suaminya.
“Saat di Imigrasi ada yang ngelihatin. Uje tidak suka saya dilihatin dan dia sempat marah. Kata Uje, saya disuruh pakai cadar. Awalnya hanya ingin menjauhkan dari pandangan orang yang bukan muhrim,” kata Pipik.
Berikut kutipan curahan hati Umi Pipik saat dirinya bercadar.
Banyak hal yg terlewati begitu saja dlm hidup. Pengalaman pribadi, masa lalu, pengalaman orang lain, fenomena alam yg bertaburan, seharusnya menjadi hikmah. Namun tak banyak manusia dapat memetik hikmah termasuk diriku.
Hati manusia mungkin memang sengaja mudah dibolak balikan oleh Allah. kadang merasa senang… kadang merasa susah. Kadang menerima. kadang menolak. Hati cenderung tkd konsisten!! namun bukan berarti hati itu jelek, kadang tanpa disadari dgn hati mampu menangkap merasakan cahaya petunjuk Nya.
Hati yg baik dpt merasakan dahsyatnya ruang-ruang ujian hingga mampu melihat yg tersirat atas takdirnya..sdg akal hanya mampu berfikir dgn hawa nafsu sj.. hati yg terawat baik dpt menangkap cahaya illahi yg seringkali mampir secara tiba2 tanpa terfikirkan sebelumnya.
Datangnya bagai kilat kadang gak mampu menolaknya dengan zikir dan berfikir atas ujian-ujian yang menerpa maka akan membawa rasa itu kepada keikhlasan dan sesuatu yg paling tinggi nilainya yaitu HIKMAH dan KEYAKINAN atas cinta dan petunjukNYA. QS: Al baqarah :269 #akutakutyaallah #belajarsunnah #dalamsunahadakejayaan. []
Sumber: Dream.