SYAWAL merupakan bulan yang datang setelah Ramadhan. Ibnu Manzur dalam Lisanul Arab yang mengutip beberapa pendapat ahli bahasa mengungkapkan alasan penamaan bulan Syawwāl. Bagaimana sebenarnya sejarah bulan Syawal?
Konon, pada musim bulan Syawal susu unta betina hanya keluar sedikit. Dalam bahasa Arab, fenomena tersebut dikenal dengan tasywīl laban al-ibil, kondisi susu unta yang menjadi sedikit. Menurut pendapat ini, kata Syawal berasal dari bahasa Arab syawwala yang berarti ‘menjadi sedikit (susu unta atau perbekalan).
BACA JUGA: Berdasarkan Hadis, Inilah Amalan-Amalan Sunah di Bulan Syawal
Sejarah Bulan Syawal: Karena Orang Arab Dulu Enggan Menikah di Bulan Ini
Selain itu, ada juga ahli bahasa yang menyebutkan bahwa kata Syawal berkaitan dengan fenomena orang Arab Jahiliah yang enggan menikah pada bulan tersebut. Mereka beranggapan bahwa menikah pada bulan Syawal dapat membuat sial pasangan pengantin.
Nah, fenomena ini dimetaforkan oleh orang Arab pada masa lalu dengan perilaku unta betina yang enggan dikawin jantannya. Saat unta jantan hendak membuahi, unta betina menolak sambil menggerakkan buntutnya. Dalam bahasa Arab, unta betina yang menggerak-gerakkan buntutnya sebagai tanda penolakan itu disebut syāla bi dzanabiha.
Sejarah Bulan Syawal: Mitos Larangan Nikah
Mitos larangan menikah pada bulan Syawal dalam tradisi Jahiliah ini lantas ditentang oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau sendiri menikahi beberapa istrinya pada bulan Syawal. Paling tidak ada tiga istri Nabi yang dinikahi pada bulan Syawal.
Sementara itu, Ibnul ‘Allan Asy Syafii mengatakan, “Penamaan bulan Syawal itu diambil dari kalimat Sya-lat al Ibil yang maknanya onta yang mengangkat atau menegakkan ekornya. Syawal dimaknai demikian, karena dulu orang-orang Arab menggantungkan alat-alat perang mereka, disebabkan sudah dekat dengan bulan-bulan haram, yaitu bulan larangan untuk berperang. (Dalil al Falihin li Syarh Riyadh al Shalihin – karya Muhammad bin ‘Allan al Shiddiqi al Syafii al Maki).
BACA JUGA: Dari Shahih, Dhaif hingga Palsu, Inilah Hadis-Hadis terkait Bulan Syawal
Sejarah Bulan Syawal: Setelahnya 3 Bulan Kedamaian
Seusai bulan syawal, orang akan memasuki bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, dan Muharam. Di tiga bulan ini, tidak dibolehkan terjadinya peperangan.
Kini, banyak orang beranggapan bahwa syawal adalah bulan peningkatan amal dan kebaikan. Anggapan ini didasari makna bahasa kata: syawal di atas.
Akan tetapi, kurang tepat jika dikatakan bahwa sebab mengapa bulan ini dinamakan syawal adalah karena seusai Ramadhan, manusia melakukan peningkatan dalam beramal dan berbuat baik. Karena nama bulan “syawal” sudah ada sejak zaman jahiliyah (sebelum datangnya Islam), sementara masyarakat jahiliyah belum mengenal syariat puasa di bulan Ramadhan. []