SAAT ini dunia digemparkan oleh wabah virus corona di Cina yang telah menyebar ke belasan negara. Dalam laporan terbaru Komisi Kesehatan Nasional China, Kamis (30/1/2020), tercatat 162 orang meninggal dan 7.771 jiwa telah positif terjangkit virus bernama 2019-CoV.
Sebelumnya pada tahun 2002, virus korona juga menyebabkan saluran pernafasan akut atau SARS yang menginfeksi 8.096 orang dan membunuh lebih dari 774 orang di 37 negara. Wabah SARS juga bermula di China.
BACA JUGA: Korban Tewas Akibat Wabah Virus Corona di Cina Jadi 170 Orang
Sementara sindrom pernafasan Timur Tengah atau wabah MERS pada 2012, menewaskan 858 orang dan menjangkiti 2.494 di 27 negara.
Nyatanya, wabah mematikan sudah terjadi jauh sebelum corona ini merebak. Berikut ini wabah yang mematikan sepanjang sejarah:
Wabah Hitam
Black Death atau Wabah Hitam yang melanda Eropa di masa lalu bukan disebarkan oleh tikus. Wabah Hitam merenggut korban sekitar 25 juta jiwa atau lebih dari sepertiga populasi Eropa pada masa 1347 hingga 1351.
Sebelumnya diyakini bahwa serangkaian wabah yang melanda Eropa antara abad ke 14 dan abad ke 19 tersebut disebarkan tikus dan kutu-kutunya.
Flu Spanyol
The Spanish Flu atau Flu Spanyol (meskipun faktanya bukan berasal dari Spanyol) mewabah ketika dunia tengah berupaya pulih setelah didera Perang Dunia Ke I.
Imbas flu tersebut mengejutkan dan menjangkau tempat-tempat terpencil. Sebanyak 50 orang juta diyakini meninggal karena Flu Spanyol yang mewabah sepanjang 1918-1919. Sekitar 25 juta dari kematian, itu terjadi dalam 25 minggu pertama wabah Flu Spanyol.
HIV/AIDS
Pada 2011 setidaknya 60 juta orang telah terinfeksi oleh AIDS dan 25 juta telah meninggal. Saat ini dampaknya sangat bervariasi di seluruh dunia. Korban kematian bertambah menjadi sekitar 35,3 juta pada 2012. Sedangkan pada 2016 korban kematian diperkirakan mencapai 43 juta jiwa.
Epidemi ini masih terus berlanjut karena obat untuk penyakit HIV/AIDS belum ditemukan.
Wabah Justinian
Pada tahun 541, tikus di kapal gandum Mesir membawa penyakit ke Kekaisaran Romawi Timur yang pada akhirnya menewaskan sekitar 25 juta orang. Dari tahun 541 sampai 542 Masehi, wabah itu membunuh 40% penduduk Konstantinopel.
Sejarawan Bizantium, Procopius mengklaim bahwa pada puncaknya wabah penyakit pes itu menelan korban jiwa 10.000 orang per hari.
Penyakit ini kemudian menyebar ke seluruh kawasan timur Laut Tengah dan menewaskan seperempat penduduk kawasan tersebut.
Wabah Antoninus
Pada abad Dua Masehi, status negara adi daya Eropa berada di tangan Kekaisaran Romawi Kuno yang memiliki angkatan bersenjata dengan kekuatan maha dahsyat. Tetapi militer yang sama ternyata hampir menyebabkan kehancuran masyarakat Romawi sewaktu pada tahun 165 Masehi, setelah pasukan yang kembali dari perang di Timur membawa penyakit yang menyebabkan kematian sekitar lima juta orang.
Wabah yang dikenal dengan wabah Antoninus, yang diberi nama setelah salah satu kaisar, Marcus Aurelius Antoninus meninggal akibat penyakit itu, membunuh seperempat penderitanya.
BACA JUGA: Corona
Pada tahun 166 Masehi, seorang dokter dan penulis Yunani, Galen, pergi dari Roma ke kampung halamannya di daerah yang sekarang bagian dari Turki dan mencatat beberapa gejala wabah Antoninus. Di bukunya Methodus Medendi, dia menulis tentang demam, diare dan radang kerongkongan, diikuti dengan bisul kering dan basah pada kulit setelah sembilan hari. Para pakar saat ini menduga penyakit itu kemungkinan besar adalah cacar.
Wabah Tha’un (kolera)
Tha’un merupakan penyakit yang mematikan pada masa Rasulullah dan para sahabat.
Di zaman Rasulullah SAW dan para Sahabat juga pernah mengalami musibah wabah penyakit. Seperti yang terjadi di Kota Madinah tahun ke-6 Hijriyah, kaum muslim Madinah terkena wabah penyakit tho’un (sejenis wabah penyakit kolera). Namun, Allah Ta’ala menjaga Madinah berkat doa Rasulullah SAW. Pertistiwa wabah tha’un di Madinah hanya terjadi sekali saja.
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu (RA), wabah penyakit tho’un juga pernah menjangkiti negeri Syam. Dalam peritiwa itu sekitar 20.000 orang lebih meninggal dunia.
Wabah penyakit Tha’un juga pernah terjadi pada masa Ibnu Zubair, yaitu pada bulan Syawal tahun 69 Hijriyah. Dalam kejadian itu ribuan orang meninggal dunia. []
SUMBER: SINDONEWS