“Akan muncul dari Aden Abyan, 12 ribu orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.” (HR Ahmad: 2918, 2079 dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir: 11029 (11/56)
DALAM hadis di atas tercantum kata Aden. Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi, Aden adalah pelabuhan di Laut Arab (Teluk Aden), yang terletak di ujung selatan Yaman. Lokasinya merujuk pada pasar Arab Kuno.
Menurut pakar hadis itu, Abyan masuk dalam wilayah Aden dan termasuk Provinsi Yaman Kuno. Jarak Abyan ke Aden mencapai 12 mil atau 19,3 kilometer. Syauqi berpendapat, daerah itu dinamakan Aden karena berasal dari kata Adana bil makan yang artinya menjadikan sesuatu sebagai tempat tinggal.
Sementara, Al-Allamah al-Hazimi dalam Al-Amakin au Mattafaqa Lafzhuhu mengungkapkan, Aden yang dimaksud dalam hadis di atas adalah sebuah kota di Yaman yang terkenal: Aden Abyan. Dalam An-Nihayah fii Gharibil Hadits, dia menyebutkan bahwa Aden merupakan sebuah kota pelabuhan. Sedangkan Abyan adalah desa di tepi laut dari arah Yaman.
BACA JUGA:Â Qabil Belajar dari Burung Gagak
Sedangkan, Al-Imam al-Mu’tamir bin Sulaiman at-Taimi al-Bashri berpendapat, pasukan yang disebut dalam hadis di atas akan bergabung di Kota A’maq (kota di utara Damaskus) bersama pasukan Islam untuk berperang melawan tentara Romawi pada akhir zaman sebelum munculnya Dajjal.
Al-Allamah Yaqut al-Hamawi dalam Mu’jamul Buldan mengatakan, Kota A’maq disebutkan dalam hadis tentang penaklukan Konstantinopel. Hadis yang dimaksud Yaqut adalah sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa Kota A’maq dan Dabiq menjadi tempat munculnya pasukan Romawi.
Rasul SAW bahkan menegaskan dalam hadis yang diriwayatkan Muslim dan Ibn Hibban tersebut bahwa kiamat tidak akan terjadi sebelum pasukan Romawi turun di salah satu atau kedua kota tersebut. Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum pasukan Romawi turun di kota A’maq atau kota Dabiq kemudian dihadapi oleh pasukan (muslimin) dari Madinah dari sebaik-baik penduduk bumi pada hari itu (HR. Muslim: 5157, Ibnu Hibban dalam Shahihnya: 6813 [15/224]).
Adapun peran pasukan Aden dalam peperangan tersebut dijelaskan dalam atsar riwayat Al-Imam Abdur Razzaq ash-Shanani dalam Jami Ma’mar bin Rasyid 1433 (4/174). Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata, Romawi akan memiliki raja yang mereka taati atau yang hampir tidak pernah didurhakai. Kemudian mereka turun di tempat demikian dan demikian (kota Amaq dan kota Dabiq).
Abdullah berkata, “Aku tidak melupakan tempat tersebut. Kaum mukminin ketika itu saling meminta bantuan kepada yang lainnya sampai akhirnya penduduk Aden Abyan membantu mereka di atas air sumur-sumur mereka….”
BACA JUGA:Â Habil kepada Qabil: Aku Takut pada Allah, Rabb Seluruh Alam
Kini, Aden adalah sebuah kota tepi laut di Yaman, terletak di arah timur menjelang Laut Merah (Teluk Aden), sekitar 170 kilometer arah timur Bab al-Mandeb. Ia memiliki sebuah pelabuhan kuno legendaris, terletak di kawah gunung nonaktif yang sekarang membentuk semenanjung.
Pelabuhan tersebut, Front Bay, pertama kali dimanfaatkan oleh sebuah kerajaan kuno, Awsan, antara abad ke-5 dan 7 SM. Dulu, Aden merupakan ibu kota Republik Demokratis Rakyat Yaman sampai negara tersebut bersatu dengan Republik Arab Yaman. Pada masa tersebut, Kota Aden dinyatakan sebagai zona perdagangan bebas.
Legenda lokal di Yaman menyebutkan bahwa sejarah Aden berusia sama tua dengan sejarah manusia. Bahkan, makam Qabil dan Habil, dua putra Nabi Adam AS diyakini berada di satu tempat di kota ini. []
SUMBER: REPUBLIKA