GAZA–Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina di Gaza telah memutuskan akan membuka masjid-masjid di Gaza untuk sholat berjamaah. Pembukaan akan dimulai sejak mulai subuh Rabu besok 11/ Syawal/ 1441 H bertepatan dengan 3 Juni 2020.
Wakil Sekretaris Kementerian Awqaf Dr. Abdul Hadi Al-Agha dalam konferensi pers siang ini mengatakan, pihaknya telah memutuskan untuk membuka kembali sejumlah masjid yang sebelumnya ditutup demi mengindari penyebaran virus corona yang sangat berbahaya.
BACA JUGA: Al-Qur’an Bersejarah Era Utsmaniyah Ditemukan di Masjid Palestina
Al-Agha meminta agar tindakan pencegahan yang sebelumnya ditetapkan oleh medis tetap harus dijalanakan, seperti membawa sajadah sendiri, memakai masker, menjaga jarak antar jamaah secara berurutan, ketika memasuki dan keluar masjid tidak berjabat tangan dan mendekat serta tidak membawa anak-anak.
Dia menekankan, orang-orang dengan penyakit kronis dan menular dan mereka yang baru keluar dari karantina untuk beribadah di rumah mereka masing-masing, tidak datang ke masjid.
Sementara itu, wakil menteri agama meminta para pekerja di masjid-masjid untuk mensterilkan masjid secara terus-menerus, membukanya sebelum ibadah shalat selama minimal 10 menit, dan mengurangi waktu tunggu antara adzan dan sholat menjadi 10 menit saja dalam semua sholat, kecuali untuk sholat subuh menjadi 20 menit.
Dia juga memperingatkan keharusan menunda acara perayaan dan kegiatan publik di dalam masjid.
BACA JUGA: Setelah 50 Hari Ditutup, Masjid-masjid di Gaza Kembali Dibuka untuk Shalat Jumat
“Kami menekankan pada warga tentang perlunya bekerja sama dengan komite masjid yang ditugaskan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan. Kami juga menekankan pada para khotib dan imam untuk tidak memperpanjang khutbah dan shalatnya,” ujar Al-Agha.
Al-Agha mengklarifikasi, evaluasi terus berlanjut untuk keputusan yang terkait dengan masjid mengingat perubahan kondisi kesehatan dan komitmen jamaah untuk langkah-langkah pencegahan. []
SUMBER: PALINFO