JAKARTA— Komitmen keselamatan pada Lion Air menjadi sorotan sejumlah media internasional.
Harian The Australian melaporkan, pilot dan co-pilot mendapat data yang berbeda soal kecepatan udara ketika pesawat menukik tak terkendali.
Informasi itu juga dibeberkan Kepala KNKT, Nurcahyo Utomo, kepada anggota Komisi V DPR RI. Pilot Lion Air JT610 dilaporkan berusaha mengoreksi arah terbang pesawat hingga sesaat sebelum menghujam laut.
BACA JUGA: 5 Fakta Terbaru terkait Jatuhnya Lion Air JT 610
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan memublikasikan temuan awal kecelakaan pesawat Lion Air JT610 pada 28 November 2018 mendatang. Laporan tersebut akan mengumumkan penyebab jatuhnya pesawat ke laut Jawa yang menewaskan 189 orang.
Laporan awal KNKT mengandalkan informasi dari kotak hitam yang menyimpan data teknis penerbangan. Adapun kotak hitam lain yang merekam suara dari cockpit pesawat hingga kini belum ditemukan.
Selain itu, Media Amerika New York Times, melaporkan kesaksian sejumlah mantan pegawai. Beberapa mengakui Lion Air “terbiasa memindahkan perlengkapan bermasalah dari satu pesawat ke pesawat lain ketimbang membenahinya,” tulis kedua jurnalis, Hannah Beech dan Muktita Suhartono dalam laporan tersebut.
BACA JUGA: Orang Tua Korban Lion Air JT 610 Ajukan Gugatan Hukum terhadap Boeing
Nyatanya, kendati membukukan dua pembelian pesawat terbesar dalam sejarah penerbangan, yakni Airbus dan Boeing, Lion Air tercatat setidaknya mengalami 15 insiden keselamatan besar, termasuk kecelakaan yang menewaskan 25 orang, serta ratusan insiden kecil lain yang luput dari perhatian publik. []
SUMBER: DW