BERIMAN kepada malaikat merupakan rukun Iman yang kedua. Umat Islam wajib meyakini adanya malaikat. Kendati mereka tak terlihat dan bersifat gaib, muslim tetap harus mengenal mereka sebagai bagian dari keimanannya.
Para malaikat adalah hamba Allah SWT yang dibebani untuk melaksanakan ibadah, dan mereka senantiasa tunduk dan merendahkan diri kepada Allah secara sempurna, dengan tidak pernah melanggar perintah-Nya serta mengerjakan segala apa yang diperintahkan oleh -Nya.
BACA JUGA: Diciptakan Allah dari Cahaya, Malaikat Adalah Makhluk yang Sangat Besar
Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi dalam Dunia Malaikat mengingatkan salah satu kewajiban seorang muslim ialah mengimani nama-nama mereka sebatas yang perlu diketahui, begitu pula mengimani sebatas pengetahuan tentang tugas mereka masing-masing.
Berikut ini beberapa hal terkait malaikat yang dikabarkan dalam Alquran dan hadis:
1 Diciptakan dari cahaya
Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, sebagaimana yang telah dikabarkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
“Malaikat (adalah makhluk yang) diciptakan dari cahaya, sedang jin itu diciptakan dari api neraka yang menyala-nyala, adapun Adam diciptakan dengan apa yang kalian disifati.” (HR Muslim, 2996)
2 Bersayap
Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi dalam Dunia Malaikat, mengatakan mereka mempunyai jasad, sebagiannya ada yang memiliki dua sayap, ada yang tiga sayap dan empat bahkan ada yang lebih banyak lagi dari itu.
“Ini sebagai sanggahan bagi orang yang mengira bahwa malaikat hanya sekedar ruh,” jelas Syaikh Amin.
Allah berfirman:
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Faathir: 1)
Dalam hadis dijelaskan, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Mas’ud , bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melihat malaikat Jibril yang mempunyai enam ratus sayap. (HR Bukhari, 4856; Muslim, 174)
Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Aisyah, yang menjelaskan sedikit tentang malaikat Jibril, beliau berkata, “Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام مُنْهَبِطًا قَدْ مَلَأَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَعَلَيْهِ ثِيَابُ سُنْدُسٍ مُعَلَّقًا بِهِ اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ
“Aku pernah melihat Jibril turun memenuhi langit dan bumi dengan memakai pakaian sutera dan melingkar padanya permata dan intan.” (HR Ahmad 41/378, 24885)
Masih dalam riwayat Imam Ahmad dalam dari jalur periwayatan sahabat Abdullah bin Mas’ud, ketika menjelaskan firman Allah tabaraka wa ta’ala:
وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ ١٣ عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha.” (QS an-Najm: 13-14)
Beliau menceritakan, “Telah bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عَلَيْهِ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ يُنْثَرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ الدُّرُّ وَالْيَاقُوتُ
“Aku melihat Jibril tatkala di Sidratul Muntaha, dirinya memiliki enam ratus sayap yang menaburkan dari bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda.” (HR Ahmad 7/31, 915)
3 Tidak makan dan minum
Malaikat adalah makhluk yang tidak makan dan minum, tidak pernah merasa bosan dan capai. Mereka berdiri beribadah kepada Allah serta taat kepada-Nya, selalu terikat dengan perintah-perintah-Nya tanpa diiringi rasa bosan dan malas. Sehingga tidak mungkin mereka disamai oleh manusia dalam hal ibadah.
Allah berfirman:
فَٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُۥ بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَهُمۡ لَا يَسَۡٔمُونَ
“Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada- Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” (QS Fushshilat: 38)
4 Senantiasa beribadah kepada Allah
Setiap malaikat yang berada di atas langit, masing-masing berada dalam kondisi beribadah, ada di antara mereka yang berdiri menyembah Allah SAW sepanjang hayatnya, ada lagi yang ruku’ sepanjang hidupnya, ada lagi di antara mereka yang amalannya hanya sujud terus menerus, dan ada pula diantara mereka yang mengerjakan berbagai aktivitas bentuk ibadah lainnya.
Tidak ada satu tempat pun di atas langit melainkan ada tempat yang digunakan oleh malaikat untuk beribadah, yang mana mereka tidak melampaui batas tidak pula berlebih-lebihan.
Disebutkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abu Dzar, beliau berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ ,وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ, أَطَّتْ السَّمَاءُ وَحَقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا عَلَيْهِ مَلَكٌ سَاجِدٌ, لَوْ عَلِمْتُمْ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا, وَلَا تَلَذَّذْتُمْ بِالنِّسَاءِ عَلَى الْفُرُشَاتِ, وَلَخَرَجْتُمْ عَلَى أَوْ إِلَى الصُّعُدَاتِ تَجْأَرُونَ إِلَى اللَّهِ
“Sesungguhnya aku melihat apa yang kalian tidak melihatnya, aku mendengar apa yang tidak kalian dengar. (sungguh) Langit berderit menanggung beban (berat) dan pantas kalau sekiranya langit berderit. Karena tidaklah ada satu jengkalpun (dilangit) melainkan pasti ada malaikat yang sedang sujud. Kalaulah sekiranya kalian mengetahui seperti apa yang aku ketahui pastilah kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Dan kalian tidak sempat untuk bersenang-senang bersama istri, dan benar-benar kalian akan keluar dijalanan beristighosah kepada Allah.” (HR Ahmad, 35/405 no: 21516)
5 Berakhlak mulia
Setiap individu dikalangan mereka ada tugas khusus yang diemban. Adapun akhlak serta perilakunya semuanya mulia lagi luhur.
Allah berfirman:
بِأَيۡدِي سَفَرَةٖ ١٥ كِرَامِۢ بَرَرَةٖ
“Di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti”. (QS A’basa: 15-16)
Adapun tabiat yang mereka miliki sebagaimana yang Allah berikan adalah tabiat yang taat dan mulia.
Allah berfirman:
عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ
“Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras”. (QS at-Tahriim: 6).
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
أذن لي أن أحدث عن ملك من ملائكة الله من حملة العرش إن ما بين شحمة أذنه إلى عاتقه مسيرة سبعمائة عام
“Aku telah diijinkan untuk menceritakan tentang malaikat dari malaikatnya Allah yang memanggul Arsy, sungguh jarak antara kuping dan pundaknya sepanjang perjalanan tujuh ratus tahun.” (HR Abu Dawud, 4728. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam silsilah ash-Shahihah 1/282, 151)
6 Pemalu
Allah telah menjadikan tabiat yang dimiliki pemalu. Seperti yang dijelaskan oleh sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Aisyah, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَلاَ أَسْتَحِى مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى مِنْهُ الْمَلاَئِكَةُ
“Tidakkah aku (juga) merasa malu dari seseorang yang para malaikat malu padanya.” (HR Muslim, 2401)
7 Jumlahnya
Jumlah para malaikat tidak ada yang mengetahui berapa pastinya kecuali Allah SWT, sebagaimana disinggung dalam firman-Nya:
وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ
“Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri.” (QS al-Mudatstsir: 31)
Digambarkan dalam sebuah hadis yang menjelaskan bagaimana banyaknya jumlah mereka, disebutkan dari Malik bin Sha’sha’ah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ
“Ini adalah Baitul Makmur didalamnya ada malaikat sebanyak tujuh ribu yang setiap harinya melaksanakan sholat didalamnya, dan apabila mereka keluar maka tidak ada satu pun yang kembali lagi.” (HR Bukhari, 3207; Muslim, 162)
Dalam redaksi hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dikatakan, “Lalu mereka tidak kembali lagi kesana..”
Al-Hafidh Ibnu Hajar menjelaskan, “Dan diambil dari hadis ini sebagai dalil bahwa malaikat adalah makhluk terbanyak jumlahnya, dikarenakan tidak bisa diketahui berapa jumlah secara keseluruhannya disebabkan setiap hari pasti ada yang masuk kesana sebanyak tujuh ribu, kecuali kita hanya bisa mengetahui dari hadis ini bilangan tersebut.” []
Referensi: Dunia Malaikat (Alamul Malaikah)/Karya: Syaikh Umar alAsyqar dan Khatibul Minbariyah D. Abdul Muhsin al-Qosim/Terjemah: Abu Umamah Arif Hidayatullah/Tahun: 2014