• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Sekilas tentang Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Tribun

Foto: Tribun

187
BAGIKAN

Oleh: Rifqi Muhammad Al Amin*

TELAH tergambarkan kecintaan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan terhadap ulama mereka yang bernama Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dengan dibangunnya Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Penamaan masjid ini diambil dari kitab karangan Syekh Arsyad yang bernama Sabilal Muhtadin lit-Tafaqquh fi Amriddin. Kitab ini tidak hanya dikenal masyarakat Banjar namun juga dipelajari di Malaysia, Thaliand, dan bahkan di Masjidil Haram, Makkah.

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari lahir pada masa Kesultanan Banjar dipimpin oleh Sultan Tahlilillah. Oleh sultan, Syekh Arsyad yang ketika itu masih kecil diajak untuk tinggal di istana Kesultanan Banjar atas izin orang tua beiau yang bernama Abdullah dan Siti Aminah. Sultan melihat kecerdasan tersendiri yang melekat pada diri Syekh Arsyad kecil ketika sultan melihat hasil karya lukisan beliau.

Di istana, Syekh Arsyad didik ilmu agama dengan mendatangkan seorang guru mengaji. Dalam waktu singkat Syekh Arsyad mampu khatam Al-Qur’an dan menguasai beberapa cabang ilmu agama. Seiring berjalanannya waktu Syekh Arsyad yang haus akan ilmu diputuskan oleh sultan untuk mengirim beliau belajar ilmu agama ke Mekkah.

ArtikelTerkait

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

Selepas menuntut ilmu di Mekkah, Syekh Arsyad bersama dengan tiga sahabatnya yang berjuluk “Empat Serangkai dari Tanah Jawi” yaitu, Syekh Abdussamad Al-Falimbani, Syekh Abdul Wahab Bugis,Syekh Abdurrahman Mishri Betawi dan Syekh Arsyad sendiri memutuskan untuk pergi ke Madinah untuk berziarah ke makam Rasulullah Muhammad SAW.

Ketika di Madinah inilah Syekh Aryad bersama sahabatnya bertemu dengan Syekh Sulaiman Al-Kurdi yang datang dari Mesir untuk mengajar di Madinah. Syekh Arsyad dan sahabatnya selama di Madinah tinggal di rumah ulama besar Madinah pada saat itu yang bernama Syekh Abdul Karim As- Samman Al-Madani.

Syekh Arsyad mengutarakan keinginannya kepada Syekh Samman agar dapat mengikuti pelajaran-pelajaran yang disampaikan oleh Syekh Sulaiman Al-Kurdi di masjid. Lalu, Syekh Samman menyampaikan keinginan seorang yang jauh dari negeri Jawi (Indonesia) yang bernama Syekh Arsyad tersebut kepada Syekh Sulaiman Al-Kurdi. Mendengar hal ini Syekh Sulaiman Al-Kurdi menyambut baik niatan Syekh Arsyad. Namun, Syekh Sulaiman Al-Kurdi menyarankan agar cukup belajar kepada murid-murid beliau karena mereka semua sudah cakap dalam memberikan pelajaran.

Tidak diam begitu saja Syekh Arsyad kembali meminta kepada Syekh Samman agar keinginan beliau untuk dapat duduk di majlis ilmu Syekh Sulaiman Al-Kurdi dapat dikabulkan. Syekh Arsyad mengatakan bahwa selain menuntut ilmu beliau juga ingin mengambil berkah di majlis tersebut. Permintaan yang kedua inilah yang diterima oleh Syekh Sulaiman Al-Kurdi dengan jawaban “iya”.

Dengan begitu Syekh Arsyad datang ke majlis ilmu Syekh Sulaiman Al-Kurdi dengan duduk di sudut sekali pada majlis ilmu. Terlihat bahwa Syekh Arsyad dipandang sebagai orang asing yang datang dari Jawi oleh para murid Syekh Sulaiman Al-Kurdi.

Suatu ketika ada suatu pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Syekh Sulaiman Al-Kurdi. Beliau sebagai ulama yang rendah hati memberi kesempatan kepada para muridnya di majlis tersebut jika ada yang bisa menjawab. Pertanyaan tersebut sepertinya sangat sulit dan pelik sehingga tidak ada satu muridpun yang menjawabnya. Hingga akhirnya diputuskan bahwa pelajaran pada hari itu selesai karena tidak ada satu muridpun yang menjawab pertanyaan tersebut.

Keesokan harinya Syekh Arsyad sudah siap dengan jawaban beliau yang dituliskan di sebuah kertas tentang masalah pertanyaan yang tidak bisa terjawab pada hari sebelumnya. Syekh Arsyad yang duduk di paling belakang pada majlis tersebut memberikan jawaban beliau kepada orang yang berada di depan dan dilanjutkan secara estafet hingga sampai kepada Syekh Sulaiman Al-Kurdi.

Melihat jawaban Syekh Arsyad tersebut Syekh Sulaiman Al-Kurdi dengan spontan mengucapkan Alhamdulillah dan menyatakan bahwa jawaban tersebut betul tidak bisa diapa-apakan lagi. Sontak Syekh Sulaiman Al-Kurdi menyuruh kepada semua muridnya untuk mencium tangan Syekh Arsyad yang secara simbolik menandakan bahwa orang ini lebih alim dari pada para murid yang lain.

Advertisements

Setelah kejadian itu Syekh Sulaiman Al-Kurdi meminta Syekh Arsyad untuk duduk ditengah-tengah tepat disamping beliau. Tidak lagi duduk di sudut maupun belakang pada majlis tersebut.

Kedalaman ilmu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari membuat beliau begitu dicintai oleh masyarakat Banjar. Begitu juga kepada keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di seluruh Kalimantan juga dicintai oleh masyarakat Banjar. Karena dari keturunan Syekh Arsyad atau yang juga disebut oleh orang Banjar Datu Kelampayan ini lahir beberapa ulama besar. Salah satunya ialah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang juga dikenal Guru Sekumpul yang setiap haulnya dihadiri lautan manusia dari segala penjuru dunia. []

Referensi: “Ulama Besar Kalimantan Syekh Muhammad Aryad Al-Banjari” oleh Yusuf Halidi

*Seorang putera Banjar yang bangga dengan jati diri diri bangsanya. Hobi membaca kisah-kisah masa lampau dalam bentuk sejarah maupun fiksi. Aktif menulis di blog (pribadi) idprajuritpena.blogspot.com
** Judul dengan penyesuaian

Tags: BanjarSyekh Muhammad Arsyad Al-BanjariUlama
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jomblo Pasti Berlalu

Next Post

Saat Seekor Anjing Murka pada Penghina Nabi

Mila

Mila

Terkait Posts

Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Pahala Orang yang Menahan Marah, Hasad, Penyebab Susah Cari Kerja

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

19 Februari 2025
Taaruf, Setrum, Rasulullah

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

12 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tolak Lamaran Nikah, Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.