JAKARTA–Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyarankan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk bergerak cepat mendeteksi persoalan ketimpangan ekonomi yang timbul karena kegagalan pemerintah mengelola negara.
Anwar meyakini, dengan langkah cepat tersebut pemerintah bisa menemukan dan mengatasi akar masalah ketimpangan.
BACA JUGA: MUI Ingatkan Umat Tentang Pentingnya Tegakkan Ukhuwah Sesuai Syariat
“Agar kita bisa menemukan penyakit yang sebenarnya yang ada di negeri ini. Sehingga kita bisa memberikan obatnya yang tepat agar negeri ini bisa bergerak maju dan seluruh rakyatnya bersatu serta hidup dengan sejahtera,” katanya Kamis (26/12/2019).
Pernyataan Anwar disampaikan sebagai respons terhadap Ketua PBNU Said Aqil Siradj yang mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah. Dalam cuplikan video yang beredar ke publik, Said mengatakan kekayaan Indonesia hanya dinikmati segelintir orang.
Said sempat mencontohkan banyak pejabat di Pertamina yang menikmati hasil kekayaan. Ia juga menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berjanji kepada PBNU untuk menggelontorkan kredit murah. Namun hingga saat ini belun direalisasikan.
BACA JUGA: MUI Minta Umat Arif Terkait Perbedaan Pendapat Dalam Memberikan Ucapan Natal
“Sementara sekelompok kecil menikmati kekayaan alam yang luar biasa, Freeport, uranium, nikel apalagi batu bata, sudah dihabiskan. Oleh siapa? segelintir orang saja,” kata Said dalam video itu.
“Bahkan rakyat miskin di mana? Di tepi kekayaan, tepi tambang, pinggir laut, pinggir hutan. Jadi mereka hidup di sebelah kekayaan alam, tapi mereka miskin,” tuturnya. []
REPORTER: RHIO