SEKOLAH Alam Purwakarta (SAP) buat saya sangat menyenangkan. Saya adalah siswa dari di Sekolah Alam Purwakarta (SAP) tingkat SMP, kelas 8.
Pola mengajar di SAP itu selalu menuju pada praktik untuk mendapatkan pengalaman. Di sini aku akan menceritakan pengalaman praktikku selama di SAP.
Magang 1 di Sekolah Alam Purwakarta (SAP): Lemy Farm
Aku ditempatkan di Lemy Farm. Selama di situ, aku diperkenalkan pada hewan-hewan dan cara untuk merewatnya, seperti lele, ayam, magot.
BACA JUGA: Mam Fifi, Pemilik Jakarta Islamic School, Sulap Halaman Sekolah Jadi Taman Indah Wisuda
Saat pertama kali aku memegang magot, rasanya seperti jelly yang hidup. Cara mereka hidup itu cukup lumayan kotor, tapi uang yang dihasilkan mereka sangat memuaskan. Itu karena magot dijual cukup mahal, yaitu rata-rata Rp 600 per gram.
Kesimpulan yang aku ambil dari magang di Lemy Farm tidak semua hal yang kotor itu merugikan kita.
Pengalaman Magang di Sekolah Alam Purwakarta (SAP) yang Kedua: Nasi Kebuli Bang Ipul
Kali kedua pengalaman magangku di tempat Nasi Kebuli Bang Ipul. Di sini aku diperkenalkan pada rempah-rempah dan cara memasak yang benar. Awalnya aku tidak tertarik, tapi kelamaan aku jadi penasaran untuk menggali lebih dalam tentang ilmu memasak.
Ada kejadian yang tak diharapkan olehku, yaitu orangtuaku mengalami kecelakaan tapi alhamdulilah tidak sampai parah. Orangtuaku sembuh dalam waktu 3 bulan.
Dan 2 hari berlalu setelah kejadian itu, aku bertemu owner nasbul yang bernama Bang Ipul.
BACA JUGA: Si Doel Anak Sekolahan
Awalnya aku sempat kaget dengan sifatnya, tapi terdapat api semangat yang tidak pernah ada.
Kesimpulan yang aku dapat dari magang ini: “Jangan mudah menyerah dalam hal apapun. Jika kau ingin sesuatu, kejarlah sampai dapat.” []
Artikel ini disusun oleh Daffina Aurelia Hermawan, Siswi Menengah Pertama Kelas 8 di Sekolah Alam Purwakarta (SAP) yang sedang melakukan magang soal jurnalistik.