LONDON—St Stephen’s School di Newham, London timur, salah satu sekolah terkemuka yang didanai negara di Inggris, akhirnya memutuskan untuk mencabut larangan berjilbab bagi anak perempuan di bawah usia delapan tahun yang sebelumnya akan mereka perpanjang.
Dalam sebuah pernyataan, sekolah tersebut mengatakan bahwa kebijakan seragam sekolah itu didasarkan pada kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan anak-anak siswa. Mereka mengatakan, sekolah telah mengambil keputusan untuk membuat perubahan pada kebijakan tersebut sesegera mungkin. Kebijakan itu merupakan tindak lanjut dari percakapan dengan komunitas sekolah mereka.
“Kami akan bekerja sama dengan komunitas sekolah kami untuk terus meninjau kebijakan ini untuk kepentingan terbaik anak-anak kami,” demikian pernyataan sekolah.
ketua gubernur sekolah Arif Qawi, mengundurkan diri dari jabatannya pada Jumat (19/1/2018) lalu setelah sebelumnya ia meminta pemerintah Inggris untuk bersikap tegas terhadap anak-anak muda yang mengenakan jilbab dan puasa selama bulan suci Ramadhan.
Berdasarkan pedoman Departemen Pendidikan di Inggris, kebijakan seragam adalah masalah bagi individual kepala sekolah dan badan pemerintahan mereka. Sekolah St Stephen tersebut, dengan mayoritas murid dari latar belakang India, Pakistan atau Bangladesh, telah mendesak pemerintah Inggris untuk mengeluarkan panduan yang jelas mengenai masalah hijab dan puasa keagamaan yang berkaitan dengan murid-murid yang sangat muda untuk mencegah reaksi balasan dari orang tua.
Mereka kemudian membatalkan keputusan terkait larangan jilbab dan puasa tersebut setelah mendapatkan kritikan masyarakat luas. []
SUMBER: KHALEEJ TIMES