LONDON—Sebuah sekolah unggulan di Newham, London, Inggris, mengeluarkan larangan bagi siswanya untuk berpuasa dan berhijab. Larangan puasa diberikan pada siswa di bawah usia 9 tahun, sedangkan larangan berhijab diberlakukan kepada siswa di bawah usia 8 tahun.
Ketua Dewan Sekolah Dasar St. Stephen Arif Qawi, Ahad (14/1/2018), menyebut aturan ini hanya membatasi dan bukan melarang anak berpuasa selama Ramadan.
“Kami tidak melarang puasa sepenuhnya, tapi kami menyarankan pada siswa untuk berpuasa saat hari libur sekolah atau akhir pekan dan tidak saat di sekolah,” kata Qawi.
Hal yang jadi pertimbangan pihak sekolah adalah waktu Ramadhan yang jatuh bertepatan dengan musim panas pada beberapa tahun terakhir. Itu membuat anak harus berpuasa selama kurang lebih 18 jam.
“Kami bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan mereka seandainya mereka pingsan saat di sekolah. Hal itu menjadi tidak adil untuk pihak sekolah,” ujar Qawi.
Pihak sekolah berdalih bahwa kewajiban berpuasa itu disarankan para ulama ketika anak telah beranjak remaja (baligh). Sedangkan nyatanya, sejumlah siswa muslim telah mulai berpuasa ketika mereka masih berusia delapan tahun.
“Kami hanya melihatnya sebagai hal yang kurang tepat dan itu wajar.”
Qawi pun mendesak pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam permasalahan ini dan menetapkan aturan standar.
“Hal yang sama dengan hijab. Seharusnya itu tidak menjadi keputusan kami. Tidak adil bagi guru dan juga pemerintah. Kami tidak mendapat bayaran, kenapa kami yang harus mengambil keputusan,” tutur Qawi.
Pernyataan ini dilontarkan Qawi karena sejumlah orang tua siswa pun merasa keberatan dengan aturan yang melarang anak mereka berpuasa. Namun Kementerian Pendidikan Inggris menegaskan persoalan seragam dan juga ibadah di bulan Ramadan sepenuhnya menjadi wewenang sekolah. []
SUMBER: DAILY MAIL