PALESTINA—Puluhan warga Palestina telah memprotes Israel yang menutup sekolah Palestina di Tepi Barat, Senin (15/10/2018), media setempat melaporkan.
Pejabat Palestina dan keluarganya ikut ambil bagian dalam aksi protes untuk menghentikan penutupan sekolah al-Sawiya. Namun mereka justru berhadapan dengan tentara Israel yang menembakkan gas air mata, Reuters melaporkan.
BACA JUGA: Knesset Larang Anak-Anak Palestina Masuk Sekolah Israel
Empat orang terkena peluru karet dan sejumlah orang lainnya terkena dampak gas air mata, kata Red Crescent Palestina.
Menteri Pendidikan Palestina Sabri Saidam, yang hadir dalam aksi protes, mengatakan keputusan untuk menutup sekolah di mana lebih dari 500 siswa terdaftar adalah “bencana besar.”
“Menghentikan pendidikan di Palestina dapat menjadi bencana besar. Kami akan serius menolak langkah-langkah militer ini,” kata Saidam.
Mousa Rami, seorang siswa mengatakan keputusan itu “tidak adil” dan menambahkan bahwa sekolahnya adalah untuk pendidikan dan “bukan sebagai tempat perang atau penyiksaan.”
Tentara Israel telah merilis perintah untuk menutup sekolah pada Ahad (14/10/2018). Tentara Israel mengklaim sekolah-sekolah itu telah menjadi “sumber kekerasan” selama berbulan-bulan. Israel melaporkan bahwa anak-anak melemparkan batu ke pasukan Israel dan pemukim terdekat.
BACA JUGA: Lantaran Kunjungi Tepi Barat, Aktivis Yahudi Ini Ditolak Masuk Israel
“Menanggapi sejumlah besar aksi terror yang mengancam warga sipil Israel dan Palestina yang mengemudi di jalan daerah sekolah itu dinyatakan sebagai zona militer tertutup,” kata pasukan Israel.
Jalan-jalan menuju sekolah ditutup untuk mencegah siswa mencapai sekolah mereka. []
SUMBER: ALARABY