ALQUDS– Anggota keamanan Zionis Israel menahan seorang ulama tertinggi di Al-Quds, Syeikh Muhammad Ahmad Hussein menyusul satu serangan heroic bela Masjidil Aqsha yang menyebabkan dua anggota polisi keturunan Yahudi terbunuh, kata anak ulama tersebut.
Syeikh Muhammad Ahmad Hussein adalah Mufti Besar Al-Quds di Kota Tua sebelum ini bersama-sama masyarakat mengutuk penutupan Masjid Al-Aqsha untuk shalat pasca serangan.
Syeikh Ahmad Hussein yang mengecam tindakan Israel menutup masjid, ditahan di daerah Bab Al-Asbat setelah memimpin shalat secara terbuka di area dekat. Syeikh Ahmad Hussein kemudian dibebaskan dengan jaminan sebesar US $ 2.800.
Anak lelaki Muhammad Ahmad Hussein, mengatakan kepada AFP ayahnya telah dibawa ke sebuah kantor polisi dekat Kota Tua.
“Polisi Israel menahan ayah saya dengan menggunakan kekerasan dan membawanya ke tempat yang tidak diketahui,” kata Omar, putra Syeikh Ahmad Hussein.
Polisi Israel mengatakan, mereka tidak ingin memberikan komentar sehubungan penahanan itu.
Pelarangan shalat Jumat ini adalah kali pertama dilakukan Zionis-Israel untuk kaum Muslim Palestina.
“Tentu saja itu berpotensi meningkatkan ketegangan di antara 10.000 orang Palestina yang biasanya ke sini untuk beribadah,” katanya
Salah seorang pengawal mufti, Khaled Hamo mengatakan, polisi menyerbu kerumunan massa dan menangkap sang mufti.
Anggota keamanan telah mengepung daerah itu sedangkan masjid Al-Aqsha langsung ditutup dan Zionis melarang shalat Jumat pasca serangan tersebut.
“Saya hanya memiliki sedikit informasi tentang kejadian itu, namun tidak berarti kamu harus menutup masjid itu untuk shalat,” katanya kepada wartawan di pintu masuk di Gerbang Lion (Lion’s Gate) di Kota Tua dekat kawasan suci itu.
Sementara itu, sejak Jum’at (14/07/2017) pagi gerombolan serdadu penjajah Zionis ‘Israel’ menggeledah seluruh isi Masjidil Aqsha. Mereka mendobrak paksa kantor-kantor Departemen Waqaf di dalam Masjidil Aqsha, ruang penjaga, perpustakaan, museum hingga menara-menara.
Menurut saksi, sampai sekarang aparat Zionis belum berhenti dan terus melakukan pembobolan menyeluruh termasuk gudang-gudang, gerbang-gerbang dan mushala di Masjidil Aqsha.[]