KEMATIAN fisik sangat berbeda dengan kematian spiritual. Apabila tubuh fisik mati, ketidaknyamanan fisik akan hilang. Sama seperti burung yang terbebas dari sangkar. Namun, kepedihan jiwa tidak akan berakhir dengan kematian. Bahkan, tidak hanya menderita akibat penyakit spiritual, orang itu juga akan disiksa oleh akhlak buruk yang merupakan konsekuensinya.
BACA JUGA: Peneliti Sebut Bacaan Alquran Bisa Buat Jiwa Tenang
Orang itu akan tersiksa dengan pertarungan antara hidup dan mati. Ia tidak mati untuk melepaskan rasa sakit. Ia pun tidak hidup untuk merasakan kenyamanan. Alquran menjelaskan: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman maka sesungguhnya Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik,” (QS. An-Nahl: 97)
Ayat ini membuktikan bahwa di luar kehidupan hewani, manusia juga memiiki jenis kehidupan yang suci. Kehidupan itulah yang harus kita kejar.
Dalam beberapa hadits, hal ini disamakan dengan ruh iman. Orang-orang yang menjalani kehidupan semacam ini, selamanya akan damai dan aman, juga sejahtera dan tidak merasakan ketakutan atau teror. Mereka menikmati kegembiraan dan kebahagiaan abadi.
BACA JUGA: Sering Dilakukan Tiap Hari, Ini Dia Metode Pembersihan Jiwa Terbaik
Lagi pula, mengapa mereka tidak senang? Tidak seperti orang lain, mereka bisa melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal semacam itu. Orang yang kemanusiaannnya hidup, tenggelam dalam samudera kedekatan dengan Allah di dunia ini dan di akhirat nanti. Ia senantiasa berbahagia lantaran selalu dekat dengan Allah. []
Referensi Belajar Mencintai Allah/Penulis: Prof. Dastaghib Shirazi/Penerbit: Pustaka IIMaN