SAUDARAKU, ada apa dengan manusia? Apa yang sesungguhnya mereka pikirkan? Seseorang pernah berkata: “Kadang aku merasa aneh pada manusia, ketika hujan terjadi ia mengeluh. Ketika cuaca menjadi pana, ia pun mengeluh. Sebenarnya apa yang diinginkan manusia?
Seringkali, kita mendengar ungkapan di atas atau mungkin kita sendirilah yang mengeluh dengan kondisi panas dan hujan?
Saudaraku,
Pernahkah kita merenung wahai saudaraku, sesungguhnya dalam hidup ini kita terlalu sering mengeluh. Allah telah tentukan bahwa hari ini turun hujan, kita mengeluh. Kemudian esoknya Allah berikan panas yang terik pun mengeluh. Sebenarnya ada apa dengan manusia?
Hidup ini terlalu sering kia gunakan untuk mengeluh. Jika kita lihat, betapa banyak nikmat Allah yang lupa untuk kita syukuri. Bagaimana dengan nikmat mata yang mampu membedakan berbagai warna? Bagaimana dengan telinga yang mampu membedakan berbagai suara dengan baik? Maka sungguh benarlah kata Allah, “Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman : 25)
Saudaraku,
Terlalu banyak nikmat Allah yang kita gunakan selama ini, tapi sudahkah kita bersyukur hari ini? Atau kita malah menjadi bagian dari mereka yang mengeluh hanya karena aktivitasnya terganggu karena hujan? Yang kulitnya terasa panas ketika terkena sinar matahari? Maka sungguh, kita terlalu tidak tahu diri untuk menjadi manusia.
Saudaraku,
Sesungguhnya tak dapat kita menghitung berbagai kenikmatan yang telah Allah berikan. Jika dibandingkan dengan masalah yang kita hadapi, ujian yang kita alami. Sungguh, jika kita ingin berpikir lebih dalam, nikmat Allah lebih besar dari masalah yang kita hadapi. Maka masihkah kita mengeluh dengan masalah yang kita hadapi? Maka, renungkanlah. []