Dhaka – Organisasi Kemanusiaan yang membantu pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh mengatakan, pihaknya membutuhkan Rp 5,85 triliun hingga enam bulan ke depan untuk membantu 1,2 juta warga Rohingya.
Banyak dari mereka adalah anak-anak yang sangat membutuhkan bantuan.
ada sekitar 809 ribu pengungsi Rohingya yang berlindung di Bangladesh setelah melarikan diri dari kekerasan dan penyiksaan di Myanmar Dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (5/10/2017) kemarin.
Sekitar setengah juta dari jumlah tersebut telah datang sejak 25 Agustus untuk bergabung dengan 300 ribu muslim Rohingya yang telah tiba sebelumnya.
“Populasi Rohingya di Cox’s Bazar sangat rentan. Banyak yang mengalami trauma berat dan sekarang hidup dalam kondisi yang sangat sulit,” kata Robert Watkins, Koordinator Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setempat.
Bangladesh dan organisasi-organisasi kemanusiaan lain berjuang untuk membantu 509 ribu muslim Rohingya yang telah berdatangan sejak 25 Agustus, ketika penyerangan oleh militan Rohingya memicu aksi balasan dari militer Myanmar. PBB memberi cap pada tindakan militer Myanmar itu sebagai pembersihan etnis.
Rencana organisasi bantuan ini memperhitungkan kemungkinan kedatangan 91 ribu pengungsi lain. Itu karena pihaknya menilai arus pengungsian akan terus berlanjut.
“Rencana ini untuk 1,2 juta orang termasuk seluruh pengungsi Rohingya dan 300 ribu warga Bangladesh yang menampung komunitas-komunitas ini selama enam bulan ke depan,” kata Watkins.
“Setengah juta orang membutuhkan makanan dan dibutuhkan 100 ribu tempat penampungan darurat. Lebih dari setengah jumlah pengungsi adalah anak-anak, sedangkan 24 ribu adalah ibu hamil yang membutuhkan perawatan kehamilan,” pungkasnya.[]