ARAB SAUDI–Pemerintah Saudi sebagai pengelola dua masjid suci telah menggunakan 54.000 liter desinfektan untuk membersihkan Masjidil Haram selama musim haji tahun ini. Puluhan ribu liter desinfektan ini digunakan sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona.
Dewan pengurus Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi juga mengatakan bahwa operasi pembersihan dilakukan oleh 3.500 tenaga kebersihan selama beberapa hari terakhir. Mereka rutin membersihkan halaman dalam dan luar Masjidil Haram hingga 10 kali sehari, Alarabiya melaporkan pada Sabtu (1/8/2020).
BACA JUGA: Tak Ada Lautan Manusia, Arafah Terlihat Sepi di Musim Haji 2020
Tak seperti biasanya yang mencapai 2,5 juta, penyelenggaraan haji tahun ini hanya diikuti oleh sekitar 1.000 jemaah karena pandemi virus corona.
Sejumlah aturan ketat pun diterapkan pemerintah untuk memastikan keselamatan dan keamanan jemaah, seperti membuat garis pembatas di tempat-tempat suci dan menyediakan batu untuk lempar jumrah.
Lebih dari 3.500 petugas kebersihan menggunakan setidaknya 95 peralatan modern untuk melakukan proses pembersihan.
Sekitar 2.400 liter disinfektan juga digunakan setiap harinya untuk sterilisasi Masjidil Haram dan 1.050 liter parfum mewah untuk karpet dan sajadah,
“Pengelola menggunakan sekitar 2.400 liter desinfektan tiap hari, termasuk 1.500 liter parfum mewah untuk karpet dan sajadah, dan 900 liter pembersih biasa,” ungkap pejabat berwenang.
Para jemaah telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji 2020 pada Jumat (31/7/2020). Hari-hari terakhir pada haji tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha dan tiga hari tasyrik.
Pada Kamis (30/7/2020), jemaah berada di Padang Arafah untuk melaksanakan puncak ibadah haji.
BACA JUGA: Dipersingkat karena Pandemi Covid-19, Inilah Rangkaian Prosesi Ibadah Haji 2020
Sore harinya, mereka menuju ke Muzdalifah untuk menghabiskan malam di sana.
Pada Jumat pagi, jemaah melanjutkan perjalanan ke Mina untuk lempar jumrah (Jamarat al-Aqabah).
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, batu yang digunakan lempar jumrah telah disediakan oleh pemerintah dan dalam keadaan steril. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya potensi penulan virus corona yang tengah menginfeksi dunia.
Usai lempar jumrah, jemaah haji kembali ke Mekkah untuk melakukan tawaf ifadah dengan jarak sosial yang ketat. Para jemaah kemudian melakukan tahallul atau mencukur rambut, tanda bahwa rangkaian pelaksanaan ibadah haji telah selesai. []
SUMBER: ALARABIYA