AMERIKA SERIKAT—Pemerintahan Donald Trump akan menolak bantuan rekonstruksi tambahan untuk Suriah selama pasukan Iran hadir di negara itu. Keterangan ini disampaikanenteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, Rabu (10/10/2018).
Pompeo berjanji untuk terus maju dengan dorongan Presiden Donald Trump untuk mengisolasi Iran dan enjatuhkan sanksi terberat dalam sejarah.
BACA JUGA: Suriah ‘Tak Sengaja’ Tembak Pesawat Rusia, Putin: Ini Kebetulan yang Tragis
“Tanggung jawab untuk mengusir Iran dari negara itu jatuh pada pemerintah Suriah, yang memikul tanggung jawab atas kehadirannya di sana,” kata Pompeo kepada Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika.
“Jika Suriah tidak menjamin penarikan total pasukan yang didukung Iran, maka Suriah dipastikan tidak akan menerima satu dolar pun bantuan dari AS untuk rekonstruksi,” kata Pompeo.
AS memiliki sekitar 2.000 pasukan di Suriah. Mereka bertugas untuk memberikan pelatihan kepada kelompok oposisi Suriah, setelah mantan presiden Barack Obama memerintahkan misi untuk mengalahkan kelompok Daesh.
Pompeo mengatakan bahwa pertempuran melawan Daesh “terus menjadi prioritas utama” dan Iran sebagai musuh lainnya.
Penasihat keamanan nasional, John Bolton, mengatakan bulan lalu bahwa pasukan AS akan tetap berada di Suriah “selama pasukan Iran berada di luar perbatasan Iran.”
Iran dan Rusia adalah pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad yang telah membunuh ribuan warga sipil.
BACA JUGA: Menlu Iran Ucapkan Selamat Tahun Baru Yahudi
Pada Agustus 2018, Trump sudah ditarik keluar dari rekonstruksi Suriah dan menangguhkan 230 juta dolar. Iran juga mendukung gerakan Syiah Lebanon Hizbullah, yang memiliki ribuan pejuang di Suriah yang merupakan pendukung pasukan Assad.
Setelah awalnya membantah kehadiran militernya di Suriah, Iran sekarang mengklaim pasukannya ada di sana atas permintaan pemerintah Suriah. Presiden Iran Hassan Rouhani juga menolak peringatan pemerintah Trump mengenai Suriah.
Hubungan antara Iran dan AS telah mencapai titik terendah, usai Washington mengundurkan diri dari kesepakatan nuklir dengan Teheran.
Iran juga dituduh menjadi dalang di belakang kerusuhan di Yaman, Irak, Bahrain, Arab Saudi dan Libanon. []
SUMBER: ALARABY