ARAB SAUDI—Panggilan darurat Arab Saudi di nomor “911” menyediakan operator dengan 17 bahasa, termasuk bahasa Indonesia-Melayu.
Hal tersebut diketahui saat Kepala Pusat Operasi Keamanan 911 Arab Saudi, Waleed Sami’ Abu Shanab, mengajak sejumlah wartawan dari enam negara berkeliling di kantor pusat yang berlokasi di Mekkah tersebut, baru-baru ini.
BACA JUGA: Dilarang ke Saudi, Begini Syarat Warga Qatar yang Ingin Berhaji
Selain bahasa Indonesia-Melayu, panggilan darurat bagi masyarakat juga dilayani dalam bahasa Inggris, Prancis, Jepang, dan Urdu oleh operator perempuan dan laki-laki. Jumlah bahasa yang digunakan dalam menerima panggilan darurat dari masyarakat akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan.
Setiap hari Kantor Pusat Operasi Keamanan tersebut menerima sekitar 45.000 panggilan darurat dari masyarakat, misalnya ketika terjadi kecelakaan lalu lintas.
Sedangkan selama musim haji, Kantor Pusat Kemanan “911” di Mekkah menerima sekitar 60.000-80.000 panggilan darurat yang berasal dari jamaah haji.
Menyambut Musim Haji 1439 Hijriah (2018), Pusat Operasi Keamanan tersebut menyediakan satu ruangan khusus bernama Ruang Operasi Haji (Operation Room for Hajj) guna memantau kondisi para jamaah haji yang berjumlah lebih dari tiga juta jiwa itu.
BACA JUGA: Pemerintah Imbau Jemaah Haji Antisipasi Suhu Panas di Saudi
Di ruangan khusus tersebut terdapat sejumlah layar monitor yang menampilkan gambar yang ditangkap dari setiap titik di Kota Mekkah. Hampir tak ada satu pun tempat di kota suci umat Islam tersebut yang luput dari pantauan kamera keamanan.
Mendekati bulan haji tahun ini, semua menteri yang bertanggung jawab atas pelaksanaan haji, seperti Menteri Dalam Negeri, Menteri Haji dan Umrah, dan Menteri Keamanan, akan berkumpul di ruangan khusus tersebut, guna melakukan koordinasi internal mengenai aktivitas haji. []
SUMBER: SUARA