PALESTINA—Pelanggaran yang dilakukan tentara Israel di kota Al-Quds (Yerusalem) dilaporkan telah meningkat pada paruh pertama bulan November. Terutama dengan keputusan-keputusan dan proyek-proyek, mencakup rumah-rumah yang dihancurkan dan penangkapan anak-anak dan wanita.
Laporan yang diterbitkan kementerian penerangan Palestina ini menjelaskan bahwa penjajah Israel mengumumkan dimulainya pelaksanaan rencana aksi terbesar pembongkaran enam bangunan perumahan di Kafer Aqab, PIC melaporkan pada Ahad (19/11/2017).
Israel juga telah mengumumkan sebuah rencana keamanan yang mulai dilaksanakan untuk mengubah kota tua di al-Quds menjadi kawasan militer permanen Israel. Meliputi pembentukan kesatuan polisi baru beranggotakan 200 polisi khusus di masjid al-Aqsha dan sekitarnya, penempatan pasukan “penjaga perbatasan” di pos-pos permanen di kawasan gerbang al-Amud dan sekitarnya, pemasangan 40 CCTV tercanggih yang CCTV yang sudah dipasang sebelumnya.
Tentara Israel juga menangkap 41 warga, selain pendeportasian salah seorang penjaga masjid al-Aqsha penahanan rumah pada wartawan. Sebanyak tujuh warga yang ditangkap adalah wanita dan 19 anak-anak.
Dalam konteks terkait, tentara Israel telah menghancurkan tiga rumah, sebuah bangunan rumah dua tingkat terdiri dari lorong yang sedang dibangun, pertokoan, dua bangunan semi permanen yang satu untuk rumah dan satu untuk kandang ternak, serta meratakan lahan yang digunakan untuk pemeran mobil.
Tentara Israel juga menghancurkan rua rumah dan toko dengan memerintahkan pemiliknya untuk merobohkan sendiri. Dengan terpaksa pemilik bangunan melakukannya karena takut kena denda besar bila yang merobohkan Israel.
Sementara itu lembaga-lembaga Islam di al-Quds memperingatkan pembentukan kesatuan polisi baru Israel yang bertugas khusus di masjid al-Aqsha. []