JAKARTA – Prosesi ibadah haji yang dilaksanakan jutaan jemaah dari seluruh dunia, juga membuat banyak barang jemaah haji Indonesia tercecer selama berada di Tanah Suci.
Tak terkecuali uang para jemaah haji, baik yang berupa Riyal ataupun rupiah.
Petugas Pelaksana Linjam Daker Mekah, Parno Parlan Kertanadi mengatakan, sejak 6 Agustus hingga 18 September 2017, ada sebanyak 11.462 Riyal (setara Rp40.117.000, dengan kurs 1 Riyal Rp3.500) dan sebanyak Rp36.353.000 uang jemaah haji yang tercecer diamankan petugas.
Parno Menambahkan, selain ditemukan petugas, uang-uang tersebut juga diserahkan oleh jemaah lain dan juga pihak keamanan Arab Saudi.
Lokasi penemuan terbanyak adalah di kawasan Masjid al-Haram dan ada pula yang tertinggal di dalam bus antar jemput atau bus salawat.
“Kebanyakan jemaah lupa dengan barang bawaan mereka,” katanya, seperti dikutip dari Viva.co.id Rabu (20/09/2017).
Dilaporkan, hingga 18 September 2017, dilaporkan kasus kehilangan uang jemaah haji sebesar 29.258 Riyal (atau sekitar Rp102.403.000) dan laporan uang hilang dalam bentuk rupiah sebesar Rp69.834.000.
“Tapi sebagian laporan masuk telah berhasil dikembalikan,” ujar Parno.
Ia menambahkan keberadaan uang itu telah disosialisasikan ke masing-masing sektor. Siapapun yang merasa kehilangan agar segera mengambilnya dengan menyertakan bukti-bukti yang kuat.
“Rata-rata dompet tidak ada identitas. Ini cukup menyulitkan petugas,” katanya.
Adapun batas akhir pengajuan klaim uang temuan itu adalah 26 September 2017 atau bertepatan dengan pemberangkatan terakhir jemaah haji Mekah ke Madinah.[]