NGAWI — Warga Dusun Sumberejo, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Arif (47) beserta tiga orang keluarganya, menjadi korban banjir.
Dia dan Arina Fitroh (35), serta 2 anak Ftroh bernama Siva (5) dan Khamim (3), sempat terjebak banjir selama 2 jam di tol Ngawi-Kertosono, saat mereka akan mengungsi dari kampungnya.
Kisah mereka viral setelah videonya tersebar di media sosial. Mereka berhasil diselamatkan oleh pengguna jalan tol bernama Aiptu Sujadi.
BACA JUGA: Selamat Setelah Berjam-jam Terjebak Banjir, Ini Kisah Viral Keluarga Arif (1)
Di sisi lain, rupanya masih ada anggota keluarga Arif lainnya yang terjebak banjir di rumah mereka di desa Kersikan, Kecamatan Geneng. Dia adalah nenek Istianah. Kisahnya tak kalah heroik dari pengalaman Arif terjebak banjir di tol.
Nenek Istianah yang terjebak banjir di dalam rumahnya harus menunggu selama 6 jam di atas tangga bambu sebelum akhirnya bisa diselamatkan.
Tangga bambu yang disandarkan pada tiang atap di dalam rumahnya itu menjadi saksi bisu bagaimana perempuan 69 tahun itu bertahan dari luapan banjir.
“Teng mriki mas, kulo munggah ondo pring, Niki griyo kebek toya sak meter mlebet (Di sini mas, saya naik tangga bambu. Ini rumah penuh air satu meter masuk),” cerita Istianah seperti dikutip dari detik, Ahad (10/3/2019).
Istianah menceritakan dirinya mulai naik tangga itu saat air mulai membanjiri rumahnya pada Rabu (6/3/2019). Banjir itu bersamaan dengan banjir di Kabupaten Madiun.
Saat itu suaminya Mahmud (71) sudah berhasil mengungsi bersamaan dengan ia menyelamatkan ternak sapi ke jalan utama perkampungan.
“Mbah kung sudah keluar menyelamatkan ternak sapi. Dia menunggu di sana. Saya di rumah bersama anak laki saya Arif dan satu adik dan dua keponakan. Tapi anak saya menyelamatkan adik dan keponakan. Saya sendiri di rumah, pasrah berdoa menunggu mukjizat,” ujar Istianah.
Sementara itu Arif (47) anak dari Istianah mengaku saat itu Rabu (6/3/2019) sekitar pukul 11.00 WIB air memang semakin deras.
“Saya menyelamatkan adik saya, Arina Fitroh (35) serta 2 anaknya bernama Siva (5) dan Khamim (3). Saya panggul Siva dan Khamim oleh ibunya dinaikan ember menuju tempat aman. Tapi sebelum sampai ke pengungsian, ada insiden terjebak di sawah pinggir jalan tol. Kami diselamatkan pak polisi yang katanya akhirnya viral itu,” kenang Arif.
Arif yang baru selamat dari jebakan banjir di tol itu langsung kembali ke rumah untuk menyelamatkan nenek Istianah.
Setelah dirinya mengantar adik dan keponakan ke Musala dusun Klumpit, kata Arif, dirinya teringat ibunya yang masih bertahan di rumah. Arif meninggalkan adik dan dua keponakan di musala untuk kemudian kembali ke rumahnya untuk mengevakuasi ibunya yang masih terjebak banjir.
BACA JUGA: Kerugian Pertanian Akibat Banjir Madiun Capai Rp7 Miliar
“Saya langsung teringat ibu saya di rumah. Saya kembali menerjang banjir berjarak sekitar satu kilo meter. Alhamdulillah ibu saya masih terselamatkan naik tangga bambu yang semula saya pakai untuk nyelamatkan barang-barang ke atas,” ujarnya.
Arif menceritakan ibunya bertahan selama enam jam di tangga sebelum akhirnya dia bawa ke pengungsian bersama warga lain. Dia menggendong ibunya sambil menyusuri jalan.
Di tengah jalan, mereka bertemu tim SAR yang berpatroli dengan perahu karet. Istianah pun dinaikkan ke perahu karet dan berhasil diselamatkan. []
SUMBER: DETIK