BANTEN–Burhadunuddin, salah satu korban tsunami di Desa Sukaramai, Cidatu, Banten ini menceritakan kisahnya bisa selamat setelah digulung tsunami. Burhan (40), sapaan akrabnya, menjadi saksi hidup yang mengalami dahsyatnya gelombamg tsunami, Sabtu (22/12/2018) malam.
Cari cerita Burhan, saat kejadian, dia sedang berada di dalam ruang penyimpanan alat pertanian sekitar pukul 20.00 WIB. Tiba-tiba gelombang tsunami menyeretnya bersama 2 rekannya, tanpa sempat menyelamatkan diri.
BACA JUGA: Sebelum Jadi Korban Tsunami Banten, Ini Unggahan Terakhir Bani Seventeen
“Karena dinding ruangan ini terbuat dari seng, terdengar suara dentuman keras dari depan (bangunan berdindingkan seng). Kami panik, tapi air sudah masuk,” kata Burhan di Desa Sukaramai, Senin (24/12).
Burhan menyebut ketinggian gelombang tsunami sekitar 0,9 meter. Arus yang sangat deras menggulungnya menjauhi pesisir pantai hingga akhirnya dia terpental ke area persawahan.
Selama terseret gelombang taunami, Burhan terpaksa menelan air laut, dan beberapa kali tubuhnya berbenturan dengan mesin pertanian dan balok kayu. Burhan pun mengalami luka di bagian wajah, tangan, betis, dan punggung.
“Saya digulung, dahsyat sekali. Rasanya seperti digulung ombak yang arusnya sangat deras. Saya terpental 1 kilometer sampai ke ujung persawahan,” lanjut dia.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Burhan tersadar dan mencoba bangkit dari lumpur persawahan. Burhan mencari ketiga rekannya yang ikut terseret. Beberapa saat kemudian, ada teman Burhan yang berteriak minta tolong karena mengalami patah kaki.
BACA JUGA: Selain Vokalis Seventeen, Vokalis Jamrud Juga Jadi Korban Tsunami Banten
“Ada yang berteriak, tolong, karena saya masih punya tenaga, saya coba menolong,” ucap Burhan.
Menurut Burhan, bantuan dari warga dan Kepolisian baru tiba sekitar pukul 11.50 WIB. Mereka akhirnya dibawa ke puskesmas terdekat di lokasi. Burhan mengaku mengalami kerugian materi karena 6 peralatan pertanian dan 1 mesin pengolah padi ikut terseret tsunami.
“Tapi Alhamdulillah, Allah masih menolong saya,” tuturnya. []
SUMBER: KUMPARAN