Oleh : Nabilatunnisa
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
tunnisanabila90@gmail.com
KATA Nuur merupakan mashdar dari asal kata bahasa arab naara-yanuuru-nuuran yang artinya adalah cahaya atau sinar.
Dalam Al-Qur’an,kata Nuur diulang sebanyak 49 kali dari 39 ayat yang terdapat dalam 23 surat.
Dan kata naar merupakan fi’il madhi dari asal kata yang sama dengan nuur (naara-yanuuru),yang artinya adalah api atau gejolak. Kata Naar lebih banyak diulang jika di bandingkan dengan kata Nuur. Kata Naar diulang sebanyak 145 kali dalam Al-Qur’an.
Jika kita bandingkan antara kata Nuur dan Naar,maka dapat kita temukan perbedaan yang amat mencolok antara sifat keduanya. Bahwa sifat nuur adalah memberikan efek cahaya atau lebih mengarah kepada menebarkan hal-hal berupa kebaikan.
BACA JUGA: 2 Cara Penamaan Surat dalam Al-Quran
Sedangkan sifat naar adalah memberikan efek panas atau membakar. Seperti asalmula terciptanya malaikat dan asalmula terciptanya iblis.
Malaikat tercipta dari nuur/cahaya dan sifatnya patuh serta taat terhadap perintah Allah.swt,sedangkan iblis tercipta dari naar/api dan memiliki sifat pembangkang dan sombong.
Sebagaimana sebuah hadits Nabi SAW yang artinya :
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala,sedangkan adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” (H.R Muslim).
Allah.swt pun telah berfirman dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 17 yang berbunyi :
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِى اسْتَوْقَدَ نَارًا ۚ فَلَمَّآ اَضَاۤءَتْ مَا حَوْلَهٗ ذَهَبَ اللّٰهُ بِنُوْرِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِيْ ظُلُمٰتٍ لَّا يُبْصِرُوْنَ
- Perumpamaan mereka seperti orang yang menyalakan api. Setelah (api itu) menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
BACA JUGA:Al-Quran, Sumber Peradaban Islam
Dari ayat di atas dapat dijelaskan bahwa naar (api) dan nuur (cahaya) nampak saling berkaitan satu sama lain. Naar (api) dapat menghasilkan sifat nuur (cahaya) dan efek panas sekaligus.
Namun orang-orang munafik dan kafir tidak mendapatkan efek terangnya nuur (cahaya) karena Allah swt telah menghilangkan sifat sinar dari naar (api) bagi mereka,dan mereka hanya merasakan efek panas dari naar (api) tersebut.
Wallahu a’lam bis showab, []