JAKARTA–Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali berduka. Dokter Mikhael Robert Marampe meninggal dunia setelah menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona.
Informasi meninggalnya dokter Mikhael disampaikan IDI melalui akun media sosialnya.
“Kalau dr Mikhael, dia kan sehari-hari praktik di Bekasi. Jadi dr Mikhael itu kan sudah sempat dirawat di Rumah Sakit Persahabatan kan ya. Waktu itu (statusnya) PDP, diobservasi di Persahabatan kan. Sudah sempat membaik, pulang ke rumah, kemudian belakangan dikabarkan masuk lagi ke rumah sakit, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” kata Humas IDI, Halik Malik, Senin (27/4/2020).
BACA JUGA: Dokter Sebut Puasa Mampu Tekan Penyebaran Covid-19 di Indonesia
https://www.instagram.com/p/B_b_DKDFKAj/?utm_source=ig_embed
Menurut Halik, Mikhael sempat memiliki keluhan sesak napas selama perawatan. Karena itulah, Halik mengatakan ada dugaan Mikhael terjangkit virus Corona.
“Yang kita tahu memang sempat dirawat dengan keluhan sesak napas salah satunya. Jadi untuk status perawatannya sendiri disebutkan dalam pengawasan, dalam observasi COVID. Tapi kan tentu untuk konfirmasi COVID saat ini standarnya kan tetap harus diperiksa konfirmasi. Ya itu SOP atau protap yang ada di rumah sakit, semua pasien ODP atau PDP itu harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan swab,” jelas Halik.
“Jadi kalau dikatakan PDP tidak salah, karena kan memang dirawatnya di Rumah Sakit Persahabatan, di Rumah Sakit Polri, dengan keluhan terkait dengan COVID. Jadi memang ada dugaan ke sana, dari gejala-gejala yang dikeluhkan atau ditunjukkan selama perawatan,” imbuhnya.
Mikhael sendiri sempat mengunggah sebuah video di akun Instagram pribadinya yang menyebut dirinya dinyatakan COVID-19 dari hasil rapid test. Halik mengatakan dokter berusia 28 tahun itu sempat dirawat di RS Persahabatan selama 8 hari.
“Ya rapid test kan itu kalau rapid test kan nanti hasilnya apakah reaktif atau non-reaktif. Biasanya kalau sudah ada gejala, kan dia dirawat di Persahabatan kan sampai 8 hari ya, dari pernyataannya beliau itu kan per tanggal 17 (April) ya, berarti dirawatnya tanggal-tanggal 10, tanggal 11 gitu kan. Kemudian meninggal, ya beliau kan masih muda itu. Dia alumni UKI, masuk 2009, usianya 28 tahun,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sembuh dari Covid-19, Kulit 2 Dokter di Wuhan Ini Menghitam
Halik menyebut Mikhael sehari-hari bertugas di RS Permata Bunda Bekasi. Namun, Halik belum bisa memastikan apakah Mikhael bertugas menangani langsung pasien COVID-19 atau tidak.
“Iya di Bekasi, di daerah Cibitung itu. Kalau tidak salah namanya itu Rumah Sakit Permata Bunda Bekasi. Memang sehari-harinya dia semenjak lulus kan sudah praktik, jadi masih aktif melayani. Jadi kita nggak tahu juga persisnya apakah melayani khusus COVID atau bagaimana,” ujar Halik. []
SUMBER: DETIK