MESIR—Petugas sensus Mesir dikabarkan telah menemukan fakta baru soal ledakan jumlah penduduk Mesir baru-baru ini. Lebih dari 20 juta orang dikabarkan telah lahir dalam dekade terakhir saja, Arabnews melaporkan pada Kamis (22/6/2017).
Menurut laporan Arabnews, upaya KB yang dilakukan pemerintah telah berakhir dalam dekade terakhir, terutama selama tahun-tahun setelah konflik tahun 2011 yang menggulingkan Hosni Mubarak. Saat ini pemerintah Mesir berfokus memerangi kelompok anti-Rezim dan memperbaiki ekonomi yang compang-camping.
Namun pemerintah lupa akan tingkat pertumbuhan penduduk yang mengejutkan. Penduduk Mesir kini telah menjadi rumah bagi lebih dari 93 juta orang. Semakin padat penduduk kian memperburuk kondisi negara, yakni bertambahnya pengangguran dan berkurangnya bantuan pemerintah.
“Dalam 10 tahun, kami telah melihat apa yang bisa dianggap sebagai negara yang sama sekali baru,” kata Hussein Sayed, koordinator sensus nasional.
Petugas sensus telah bepergian ke negara ini selama berbulan-bulan, mendokumentasikan tidak hanya pertumbuhan penduduk tetapi juga kekayaan rumah tangga, data yang dapat membantu pemerintah untuk lebih menargetkan subsidi mahal untuk roti, bahan bakar dan barang-barang dasar lainnya.
Mereka telah menemukan bahwa populasi Mesir tumbuh sekitar 2 juta per tahun. Jumlah ini diklaim bisa menguras sumber daya alam.
Saat ini, Mesir telah menerima bantuan miliaran dolar dari negara-negara Teluk dalam beberapa tahun terakhir. Namun bantuan ini mulai berkurang sejak 2016 lalu, Kairo mendapatkan pinjaman senilai 12 miliar USD dari Dana Moneter Internasional untuk mendukung satu paket reformasi. []