SEORANG lelaki tak akan pernah melupakan sentuhan pertamanya pada wanita yang dicintainya sepenuh hati.
Sentuhan pertama itu selalu memberikan perasaan menggebu, semangat tak pernah putus, harapan dalam kehidupan.
BACA JUGA: Labirin
Sentuhan itu, walau hanya diam-diam, hanya diketahui oleh ia, wanita itu, dan Allah SWT, menjadi sangat pribadi.
Terjadi setelah akad nikah, itulah pertama kalinya ia menyentuh seorang perempuan, begitu pribadi, tak ada gelora badaniah yang sebelumnya menggebu dalam masa penantiannya, dengan sebuah tatapan penuh pada dua bola mata yang bening; diamnya si perempuan yang indah itu.
Si lelaki bahkan tak bisa mengatakan apapun, sekalipun dalam lirih. Sepanjang hari itu, ia hanya memegang tangan kiri perempuan tersebut. Itu adalah sinyal dari suara hati, “Aku akan selalu berada di sisimu. Aku akan selalu berada di sisimu.”
BACA JUGA: Cita-cita
Belasan tahun lamanya bersama, si lelaki kecil yang menantang hidup, terus mengulang-ulang ucapan yang sama di telinga perempuan itu, “Setelah sekian waktu berlalu pernikahan, adakah kau masih merasakan getar itu?”
Lelaki kecil itu adalah aku. Dan perempuan itu adalah kau. []