SEKITAR sepuluh tahun yang lalu ketika saya masih mahasiswa di perguruan tinggi, saya harus bekerja magang.
Suatu hari saat bekerja di kasir di toko suvenir, saya melihat pasangan lansia datang dengan seorang gadis kecil di kursi roda. Ketika saya melihat lebih dekat pada gadis ini, saya mendapati dia seperti bertengger di kursinya.
BACA JUGA: Tersenyum Dapat Membuat Jiwa Bahagia (2-Habis)
Saya kemudian menyadari bahwa dia tidak memiliki lengan dan kaki, hanya kepala, leher dan dada. Dia mengenakan gaun putih kecil dengan bintik-bintik merah.
Saat pasangan lansia itu mendorongnya ke arah saya, saya melihat ke bagian register. Saya pun menoleh ke arah gadis itu. Dia tersenyum dan mengedipkan mata dengan ceria.
Saat saya mengambil uang dari kakek dan neneknya, saya melihat kembali gadis kecil yang memberi saya senyuman termanis itu. Di mata saya, tiba-tiba cacatnya lenyap. Yang saya lihat hanyalah seorang gadis cantik, yang senyumnya meluluhkan saya dan hampir seketika memberi saya perasaan yang benar-benar baru tentang apa itu hidup.
BACA JUGA: Senyum Pembawa Berkah
Dia seakan mengubah saya dari seorang mahasiswa miskin yang tidak bahagia, membawa saya ke dunianya; dunia senyuman, cinta, dan kehangatan.
Itu terjadi sepuluh tahun lalu.
Kini, saya adalah pebisnis yang sukses. Kapan pun saya memikirkan masalah dunia, saya memikirkan tentang gadis kecil itu dan pelajaran luar biasa tentang kehidupan yang dia ajarkan kepada saya. []
SUMBER: ISLAMCAN