KIEV — Volodymyr Zelenskiy (41), seorang komedian yang sama sekali tidak memiliki pengalaman politik, mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan presiden (pilpres) putaran pertama di Ukraina.
Exit polls pada Ahad (31/03/2019) menunjukkan, Zelenskiy meraih lebih dari 30% suara, mengungguli kandidat petahana, Petro Poroshenko, yang diperkirakan meraih sekitar 17% suara.
Calon ketiga, bekas perdana menteri, Yulia Tymoshenko, berada di urutan terbawah dengan proyeksi perolehan suara 14,2%.
BACA JUGA: Vera Verinak, Muslimah Ukraina Pertama yang Hafal 30 Juz Al-Quran
Jika hasil ini dikukuhkan, Zelenskiy akan berhadapan dengan Poroshenko pada putaran kedua pilpres Ukraina.
“Saya sangat puas, tapi ini bukan hasil akhir,” ujar Zelenskiy beberapa menit setelah exit polls diumumkan.
Zelenskiy diketahui sering tampil sebagai presiden dalam acara satire televisi, yang diberi judul ‘Pelayan Rakyat’. Dalam acara itu, Zalenskiy berperan sebagai rakyat biasa yang kemudian menjadi presiden dengan janji memberantas korupsi.
Zelenskiy adalah antitesis politikus konvensional. Ia tak pernah menggelar rapat akbar. Juga tak banyak memberikan wawancara kepada media.
Para pengamat sulit membaca pandangan politiknya, selain bahwa ia menggambarkan dirinya sebagai “figur segar dan berbeda”.
Ia banyak memanfaatkan media sosial untuk menjangkau para pemilih muda. Ia juga tak sungkan untuk menggunakan bahasa Rusia, yang dalam periode saat ini dianggap hal yang sensitif di Ukraina. Namun sikapnya ini membuat dirinya mendapat dukungan luas di kawasan timur, yang banyak didiami oleh warga berbahasa Rusia.
BACA JUGA: Indonesia, Negara Pertama yang Miniaturnya Ada di Ukraina
Pilpres Ukraina tahun ini diikuti oleh 39 calon. Jika tidak ada yang meraih 50%, dua calon dengan perolehan suara terbanyak akan mengikuti pencoblosan putaran kedua pada 21 April.
Bekas negara Uni Soviet ini menganut sistem semipresidendial, dan pemegang kekuasaan ini ikut menentukan kebijakan di bidang keamanan, pertahanan, dan urusan luar negeri. []
SUMBER: NY TIMES