INGGRIS–Aya Hachem (19), mahasiswi University of Salford, Blackburn, Inggris, ditembak sekelompok orang pada Ahad (16/5/2020) sore waktu setempat. Mahasiswi muslim itu meninggal dengan sejumlah luka akibat terjangan peluru yang ditembakkan dari dalam mobil, ketika dia sedang berjalan dari rumahnya ke Lidl.
Polisi telah menyita Toyota Avensis yang ditinggalkan para pelaku, dengan registrasi SV53 UBP, untuk pemeriksaan forensik. Tiga di antara para pelaku telah ditangkap, pada Senin (17/5/2020) kemarin.
BACA JUGA: Diduga Jadi Korban Islamofobia, Muslimah Hamil Dipukuli dan Diinjak-injak Pria Tak Dikenal
Polisi Lanchashire mengatakan ketiga pria yang ditangkap berusia 33, 36, dan 39 tahun dan semuanya berasal dari Blackburn. Detektif Polisi Andy Cribbin, dari Force Investigation Team (FMIT) Lancashire, mengatakan para personel FMIT sedang memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian dan telah berbicara dengan sejumlah saksi kunci.
“Ini adalah penyelidikan langsung dan saya bertanya kepada siapa pun yang mungkin tahu apa-apa tentang apa yang terjadi, atau keadaan yang menyebabkan Aya dibunuh tanpa alasan agar berbicara kepada kami. Informasi apa pun, tidak peduli seberapa sepintas kelihatannya, dapat jadi bukti viral bagi penyelidikan kami,” katanya.
Keluarga mahasiswi Univesity of Salford menggambarkan korban sebagai anak perempuan yang paling berbakti.
“Putri kami yang cantik berusia 19 tahun Aya telah diambil dari kami dalam keadaan yang paling mengerikan,” kata keluarga korban.
“Dia adalah anak perempuan yang paling berbakti yang menikmati waktu bersama keluarganya terutama (dengan) saudara lelaki dan perempuannya Ibrahim, Assil dan Amir,” lanjut keluarga korban, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (19/5/2020).
Pihak keluarga juga mengungkapkan anak mereka unggul dalam studinya di Blackburn Central High School dan di University of Salford.
”Kami orang tuanya benar-benar hancur oleh kematiannya. Dia berada di tahun kedua di sana dan bermimpi menjadi pengacara. Dia baru saja menyelesaikan ujian dan belajar mengemudi,” sambung pihak keluarga.
BACA JUGA: Komunitas Muslim Berikan Penghargaan Keberanian Internasional untuk 2 Korban Islamofobia di Jerman
Detektif Polisi Cribbin mengatakan ada indikasi Aya hanyalah pejalan kaki yang menjadi korban. Dia bukan target serangan sebenarnya.
“Ini adalah serangan yang mengerikan dan tidak masuk akal terhadap seorang perempuan muda yang tidak bersalah, yang hidupnya terputus sementara dia hanya pergi berbelanja,” imbuh pejabat polisi Terry Woods dari Kepolisian Lancashire.
“Dalam 24 jam terakhir kami telah mengetahui bahwa Aya adalah anggota keluarga dan teman yang sangat dicintai yang menikmati studinya di University of Salford. Dia juga memberikan waktu untuk menjadi wali muda dari Children’s Society.”
“Pertama dan terpenting belasungkawa kami bersama keluarganya, yang telah kehilangan putri mereka selama bulan suci Ramadhan,” ujarnya. []
SUMBER: MIRROR