“Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.’” (Qs al-Isra [17] : 53)
HUJUR bin Adi dan Amru bin Hamaq ialah pengikut setia Ali bin Abi Thalib. Saat perang Shiffin, keduanya melontarkan kata-kata hinaan kepada pasukan Suriah. Hal itu terdengar oleh Ali, kemudian beliau berpesan agar tidak mencemooh dan mengucap kata-kata yang tidak sopan terhadap musuh.
Nabi bersabda, “Seorang mukmin bukanlah mengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk.” (HR Bukhari dan Al-Hakim)
BACA JUGA: Terjadi di Bulan Ramadhan, Inilah 8 Fakta Menarik terkait Perang Badar
Kedua sahabat itu berusaha memberikan pembelaan, “Bukankah kita berada di atas kebenaran? Bukankah pasukan Suriah (pengikut Muawiyah) berada dalam kesesatan?”
“Kalian benar, tapi saya tidak suka kalian mencemooh mereka. Lebih baik jika kalian mendoakan kebaikan untuk mereka, dan katakanlah, “Ya Allah! Selamatkan darah kami dan darah mereka. Damaikan kami dengan mereka, dan pimpinlah mereka keluar dari kesesatan sehingga setiap orang yang tidak mengetahui kebenaran akan mengetahuinya. Dan orang yang cenderung pada kedurhakaan dan pembangkangan mampu berpaling darinya.”
BACA JUGA: Janji Allah dan Rasulnya di Perang Khandak
Allah berfirman, “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs an-Nisa` [4] 148). []
Sumber: Oase Kehidupan, Merujuk Kisah-kisah Hikmah Sebagai Teladan/Penerbit: Marja/Penulis:Abu Dzikra – Sodik Hasanuddin,2013