BOHONG merupakan hal tercela yang mesti kita hindari. Rasulullah teah melarang kita berbohong walaupun ketika kita bercanda. Karena sikap pembohong inilah yang akan membawa kita kepada kebohongan yang lainnya.
Jika kita telah mengawali diri kita untuk dapat berbohong walau hanya dengan hal kecil maka sesungguhnya kepercayaan orang terhadap kita akan berkurang. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita menjadi manusia yang melahirkan akhlak yang baik dan mengucapkan hal-hal yang baik. Tentunya menghindarkan diri untuk menjadi seorang pembohong. Karena Allah tidak menyukainya.
Dari Ummi Kultsum binti Uqbah, dia pernah mendengar Rasulullah bersabda,
“Bukanlah pendusta itu orang yang melakukan perbaikan di antara umat manusia, melahirkan kebaikan, atau mengucapkan suatu hal yang baik.” (MuttafaqunAlaih)
Jumhur Ulama yang mengatakan : “Yang dimaksud di sini bukan mengahpuskan materi kebohongan, tetapi menghapuskan dosa kebohongan itu sendiri, baik kebohongan itu untuk perbaikan atau yang lainnya.”
Bahkan terkadang kebohongan itu diperbolehkan untuk suatu kerusakan yang ringan dengan harapan untuk mewujudkan kebaikan yang lebih banyak. []
Sumber: Fiqih Wanita Edisi Lengkap/Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah/Pustaka Kautsar