MILAN — 20 Maret 2019 lalu terjadi sebuah peristiwa kebakaran bus yang ditumpangi 51 siswa di pinggiran kota Milan, Italia. Polisi mengabarkan, semua anak dalam bus itu berhasil meloloskan diri tanpa mengalami cedera.
BACA JUGA: Dukung Palestina, 2 Seniman Italia Melukis Ahed Al Tamimi
Salah seorang anak mengatakan kepada wartawan bahwa pengemudi bus itu telah mengancam akan menyiram bensin kepada mereka dan membakarnya. Salah seorang anak diketahui berhasil menghubungi polisi yang kemudian datang ke tempat kejadian dan memastikan semua anak selamat.
Anak yang jadi ‘pahlawan’ dalam peristiwa tersebut adalah Ramy Shehata (13). Dia merupakan seorang pelajar muslim imigran Mesir yang kini tinggal di Italia.
Saat pembajak mengambil semua telepon genggam anak-anak dalam bus tersebut, Ramy berhasil menyembunyikan telepon genggam miliknya.
Menurut media Italia, Ramy pura-pura berdoa dalam bahasa Ara padahal sebenarnya ia sedang memanggil ayahnya untuk mengabarkan kejadian penyandraan dan meminta ayahnya itu agar memberi tahu polisi.
Pelajar, yang ayahnya pindah ke Italia dari Mesir pada tahun 2001 itu, mengatakan dia yakin dia akan mati ketika bus dibakar dan dia mulai memohon keselamatan kepada Allah.
Ketika ditanya apakah dia berani, Ramy mengatakan dia hanya memikirkan teman-teman sekelasnya.
“Saya ingin menyelamatkan mereka, saya mencoba menenangkan mereka, saya tidak peduli apa yang akan terjadi pada saya. Setelah berbicara dengan ayah saya, saya mulai berdoa, keluarga kami adalah seorang Muslim yang taat,” kata Ramy.
Meskipun telah lahir di Italia pada tahun 2005, Ramy tidak memiliki kewarganegaraan Italia. Namun, atas sikap patriotiknya, kini warga membuat petisi untuk memberikan kewarganegaraan kepadanya, termasuk dari Wakil perdana mentri Italia, Luigi Di Maio.
BACA JUGA: Kagum dengan Islam, Seniman Italia berikan Hadiah bagi Masjid di Jerman
“Anak saya melakukan tugasnya, alangkah baiknya jika dia mendapat kewarganegaraan Italia sekarang,” kata Ayah Ramy kepada kantor berita Ansa, “Kami akan senang tinggal di negara ini. Ketika saya bertemu dengannya kemarin saya memeluknya dengan erat,” lanjutnya. []
SUMBER: BBC | INDEPENDENT