DI dalam suatu majelis pengajaran, tiba-tiba Rasulullah SAW bersabda, “Besok pagi akan ada seorang ahli surga yang bersembahyang bersama kamu!”
Abu Hurairah, yang meriwayatkan hadits ini, berkata dalam hati,”Aku berharap, akulah yang ditunjuk oleh beliau.”
Waktu subuh esok harinya, Abu Hurairah shalat di belakang beliau. Ia tetap tinggal di tempatnya ketika beberapa orang pamit untuk pulang. Tiba-tiba ada seorang hamba/budak hitam berpakaian compang-camping datang mendekat dan menjabat tangan Rasulullah SAW, ia berkata, “Ya Nabiyallah, doakanlah aku semoga aku mati syahid.”
BACA JUGA:Â Saat Khadijah Melamar Nabi
Rasulullah SAW memenuhi permintaan orang tersebut. Sementara beliau berdoa, tercium bau kesturi dari tubuhnya yang kelihatan kumuh dan kotor. Setelah orang itu berlalu, Abu Hurairah bertanya, “Apakah orang tersebut, Ya Rasulullah?”
“Benar,” Kata Nabi SAW, “Ia hamba sahaya dari Bani Fulan.”
“Mengapa tidak engkau beli dan engkau merdekakan, Ya Rasulullah,” kata Abu Hurairah.
“Bagaimana aku akan berbuat seperti itu, kalau karena keadaannya tersebut, Allah akan menjadikannya seorang raja di surga.”
Beberapa saat kemudian, beliau bersabda lagi, “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya di surga itu ada raja dan orang-orang terkemuka, dan dia ini salah satu raja dan orang terkemuka tersebut. Ya Abu Hurairah, sesungguhnya Allah amat kasih kepada orang yang suci hati, yang samar, yang bersih, yang terurai rambutnya, yang kempis perutnya kecuali dari hasil yang halal. Mereka ini, bila masuk menghadap penguasa tidak akan diizinkan, bila meminang wanita bangsawan tidak akan diterima, bila tidak ada ia tidak dicari, bila hadir tidak dihiraukan, bila sakit tidak dijenguk, bahkan bila mati tidak dihadiri jenazahnya.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada kami salah seorang dari mereka (selain budak hitam tadi).”
BACA JUGA:Â Pertanyaan pada Para Rasul, dan Nabi pun Menangis
“Uwais al Qarany,” Kata Nabi SAW, “Seseorang berkulit coklat, lebar kedua bahunya, sedang tingginya dan selalu menundukkan kepalanya sambil membaca al Qur’an. Tidak terkenal di bumi, tetapi sangat terkenal di langit. Jika ia bersungguh-sungguh meminta kepada Allah, pasti dikabulkan. Di bawah bahu kirinya ada bekas belang sedikit. Wahai Umar dan Ali, jika kamu bertemu dengannya, mintalah agar ia membacakan istighfar untukmu.”
Dalam riwayat lainnya, beliau berpesan kepada Umar dan Ali, agar Uwais membacakan istrighfar untuk umat beliau.[]