RAMALLAH— Lembaga Riset Tanah Palestina (LRC) mengungkapkan, sepanjang tahun 2017 Israel merampas sekitar 2.500 Hektar tanah milik warga Palestina, menghancurkan 500 bangunan, dan mendirikan pemukiman yahudi ilegal.Â
Hal tersebut menunjukkan Israel merampas tanah Palestina dengan tujuan militer dan berniat membangun pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
LRC juga mencatat sebanyak 900 insiden kekerasan dan serangan oleh pasukan Israel di wilayah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Menurut badan-badan hukum Israel dan Palestina, aktivitas pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur meningkat tiga kali lipat pada 2017 dibandingkan tahun sebelumnya.
Menteri Fasilitas Umum dan Perumahan Israel Yoav Galant pada 24 Desember lalu mengumumkan rencana pembangunan 300.000 rumah baru di Yerusalem Timur dengan nama proyek perumahan di tanah Yerusalem yang bersatu, ibu kota Israel.
Aktivitas pembangunan perumahan Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem dianggap menjadi salah satu rintangan terbesar yang menghalangi proses perdamaian Israel-Palestina yang dihentikan pada April 2014.
Sejak 1967, Israel meresmikan 131 perumahan di Tepi Barat, 10 di Yerusalem Timur dan 116 di lembah Tepi Barat. []
Sumber:AnadoluAgency