SETIAP manusia pasti memiliki rasa cinta. Dan salah satu bentuk rasa cinta itu dicerminkan kepada Sang Khalik. Ya, sebab Dia-lah yang menciptakan diri kita. Dia yang selalu ada di dekat kita. Bahkan, dikala kita lupa pada-Nya ia tidak langsung marah begitu saja. Melainkan, ia terus memberi kesempatan hingga kita sadar dan kembali mencintai-Nya.
Sebagai seorang hamba, kita mungkin sering mengungkapkan bahwa kita benar-benar mencintai Allah.
Tapi, apakah diungkapkan saja itu sudah lebih dari cukup? Tentu saja tidak! Kita harus menunjukkan kesungguguhan cinta pada Allah. Lalu, bagaimana caranya?
Beribadah adalah wujud cinta seseorang kepada Sang Pencipta. Semakin tinggi tingkat ibadah seseorang , semakin tinggi kadar cintanya kepada Sang Pencipta. Dalam takaran yang lazim diketahui, beribadah di sini adalah menjalankan setiap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dengan kata lain, mengungkapkan cinta kepada Sang Pencipta dapat dilakukan dapat dilakukan. Artinya, semakin sering seseorang menjalankan perintahnya semakin orang tersebut mencintai-Nya. Ini tentu saja sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yakni untuk beribadah kepada Allah SWT.
Beribadah memang menjadi perwujudan yang paling utama dalam hal cinta kepada Sang Pencipta. Ibadah pula yang menjadi pembeda seseorang di mata Allah SWT. Orang yang taat beribadah dapat dikatakan kadar memiliki kadar kecintaan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak taat beribadah. []
Referensi: Jangan Salahkan Cinta Problematika Cinta Muda-Mudi Muslim/Karya: Firmansyah/Penerbit: Pustaka Hanifa