NUSA TENGGARA BARAT—Jumlah warga yang masih tinggal di posko-posko pengungsian pasca gempa Lombok tersisa 30 persen atau hampir sepertiganya. Keterangan ini disampaikan Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar.
“Sebagian besar mereka sudah kembali ke rumah. Yang belum pulang atau pindah dari pengungsian ini tinggal 30 persen atau hampir sekitar sepertiganya,” ujar H Najmul di Tanjung, Sabtu (10/11/2018).
BACA JUGA: 137 Korban Gempa Lombok Terjangkit Malaria
Ia mengakui, pihaknya saat ini sedang memprioritaskan pembangunan hunian sementara (Huntara) bagi masyarakat terdampak gempa. Hal ini diperlukan menyusul datangnya musim hujan, sehingga warga yang terdampak terlindungi dengan baik.
“Saat ini kebutuhan prioritas kita membangun huntara bagi warga yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian, sehingga mereka bisa tinggal dengan nyaman,” jelas bupati.
Ia menyebutkan, jumlah rumah rusak akibat gempa di Lombok Utara mencapai 57.314 rumah atau kepala keluarga (KK). Dari jumlah itu, 30 persen masih tinggal tenda pengungsian.
Untuk itu, Pemkab Lombok Utara terus mengampanyekan gerakan kembali ke rumah dengan memberikan bantuan triplek dan seng agar warga membangun huntara di rumah masing-masing. Walaupun ketersediaan triplek dan seng juga terbatas.
BACA JUGA: Ini 5 Fakta terkait OTT Suap Dana Rehabilitasi Gempa Lombok
Sebab, kata dia, keberadaan huntara sangat penting bagi warga terdampak gempa sembari menunggu proses pembangunan hunian tetap (huntap) dari pemerintah pusat.
Menurut Najmul, bantuan dari pemerintah pusat memerlukan waktu yang cukup panjang jika berkaca dari kejadian bencana di daerah lain sebelumnya. []
SUMBER: AKTUAL